Catatan Akhir Tahun Koperasi Indonesia, Henut Hendro Pramono : Koperasi Yang Belum Berkoperasi

Beritakoperasi, Jakarta – Warna warni catatan akhir tahun dari berbagai pelaku koperasi di Indonesia, Henut Hendro Pramono, Koperasi UBSSM memberikan catatan. Ia katakan bahwa gerakan koperasi di Indonesia telah dimulai puluhan tahun yang lalu bahkan sebelum perang perang kemerdekaan, dan terus berkembang hingga saat ini. “Cita cita mulia tentang gerakan koperasi begitu luar biasa, tentang sebuah gerakan menolong bersama, meringankan bersama, belajar bersama dengan jiwa gotong royong yang menjadi ciri utama gerakan koperasi” ujar Henut.

Catatan Akhir Tahun Koperasi Indonesia, Henut Hendro Pramono : Koperasi Yang Belum Berkoperasi

Beritakoperasi, Jakarta – Warna warni catatan akhir tahun dari berbagai pelaku koperasi di Indonesia, Henut Hendro Pramono, Koperasi UBSSM memberikan catatan.

 

Ia katakan bahwa gerakan koperasi di Indonesia telah dimulai puluhan tahun yang lalu bahkan sebelum perang perang kemerdekaan, dan terus berkembang hingga saat ini.

 

Baca serial catatan akhir tahun koperasi Indonesia : 

“Cita cita mulia tentang gerakan koperasi begitu luar biasa , tentang sebuah gerakan menolong bersama ,meringankan bersama , belajar bersama dengan jiwa gotong royong yang menjadi ciri utama gerakan koperasi” ujar Henut.

 

“Andai cita cita mulia tentang gerakan koperasi ini dimaknai oleh mereka semua yang berkoperasi , maka mereka yang berkoperasi akan sangat kesulitan untuk menemukan kesulitan tentang persoalan kehidupan khususnya yang menyangkut tentang persoalan ekonomi maupun sosial” tegas Henut.

Baca : Sefi Ahmafriani Tawarkan Kaos Pejuang Koperasi

”Kita bisa saksikan dan lihat di negara kita saat ini begitu banyak koperasi berdiri , hanya sedikit sekali koperasi yang berjalan dengan cita cita mulianya” ujar Henut lagi.

 

Ia bahkan berani mengatakan bahwa mayoritas koperasi yang ada nyaris kehilangan jati diri koperasi dan cita cita mulianya, sehingga tidak heran banyak dari mereka yang berkoperasi merasa tidak ada perkembangan dan manfaat , hal ini dikarenakan karena pemahaman mereka yang ingin berkoperasi hanya sebagai jalan instan untuk memenuhi hasrat kebutuhan sesaat , yaitu tempatnya berhutang, tempatnya meminjam dan berharap tentang SHU namun tak pernah berusaha untuk mengembangkan dan menjalankan koperasi sesuai dengan cita cita mulianya, dimana koperasi adalah milik bersama ,dijalankan bersama , bertanggung jawab bersama .

 

”Faktor lain yang menyebabkan mereka yang berkoperasi seperti tidak berkoperasi adalah karena lemahnya pendidikan untuk anggotanya, dan jika adapun hanya sekedarnya tanpa memberikan makna yang sesungguhnya tentang koperasi” terang Henut.

 

Menutup catatannya ia berharap koperasi Indonesia semakin maju. ”Kita tahu salah satu pendiri bangsa ini mengatakan bahwa koperasi adalah soko gurunya ekonomi bangsa, semoga suatu saat nanti koperasi benar benar menjadi kekuatan ekonomi bangsa yang membuat bangsa ini mandiri dan tentunya mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia dengan berbasis ekonomi kerakyatan yang bertumpu dalam kegotong royongan, dimana salah satu ciri khas bangsa Indonesia adalah gotong royong. Majulah koperasi Indonesia” pungkas Henut. (Diah S/Beritakoperasi)