Beritakoperasi, Jakarta – Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau yang lebih dikenal dengan nama Buya Hamka merupakan salah seorang ulama besar Indonesia. Ayahnya, Haji Abdul Karim Amrullah adalah seorang tokoh Islam yang pernah mendalami ilmu agama di Mekkah.

Tidak heran, Buya Hamka lahir dari kalangan keluarga taat agama. Bukan hanya dikenal sebagai ulama, Buya Hamka juga merupakan seorang sastrawan, sejarawan dan politikus yang begitu dihormati.

Sepanjang hidupnya, Buya Hamka sudah melahirkan karya-karya yang fenomenal. Mulai dari Di Bawah Lindungan Ka’bah (1936) hingga Tenggelamnya Kapal van der Wijck (1937). Melalui karya-karya ini lah, beliau juga dianggap sebagai salah seorang tokoh berpengaruh di dunia sastra Indonesia.

Lahir pada 17 Februari 1908 di Sungai Batang, Maninjau, Sumatera Barat, Buya Hamka mengembuskan napas terakhir pada 24 Juli 1981. Untuk mengenang 41 tahun kepergiannya, Anda bisa membaca kembali kata-kata bijak Buya Hamka yang menginspirasi. Baik itu mengenai kehidupan, pendidikan maupun cinta.

 

Nasehat bijak disampiakan oleh Koperasi Syariah Arasy Wukir Jaladri (www.kopasjadi.com), koperasi yang mendorong pemberdayaan untuk perempuan dan anak muda, dengan sistem syariah yang merupakan koperasi modern. Mau tau program Kopasjadi  Hubungi 0877-7611-3133

 

Melansir dari berbagai sumber, Minggu (24/7), berikut kata-kata bijak Buya Hamka tentang kehidupan, pendidikan dan cinta.

Baca juga : 

Mari kita cermati satu-satu nasehat bijak Buya Hamka :

  1. "Tuan boleh kata muslim itu fanatik, tapi tuan juga harus dengan kata hati tuan bahwa itu adalah modal besar bagi kemerdekaan Indonesia. Untuk tuan tahu, itu bukanlah ranatik, itu adalah gairah.
  2. "Jangan pernah merobohkan pagar tanpa mengetahui mengapa didirikan. Jangan pernah mengabaikan tuntunan kebaikan tanpa mengetahui keburukan yang kemudian anda dapat."
  3. "Kemerdekaan sauatu negara dapat dijamin teguh berdiri apabila berpangkal pada kemerdekaan jiwa."
  4. "Bahwasanya air mata tiadalah ia memilih tempat untuk jatuh, tidak pula memilih waktu untuk turun."
  5. "Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang mendahulukan istirahat sebelum lelah."
  6. "Jangan takut jatuh, kerana yang tidak pernah memanjatlah yang tidak pernah jatuh. Yang takut gagal, kerana yang tidak pernah gagal hanyalah orang-orang yang tidak pernah melangkah. Jangan takut salah, kerana dengan kesalahan yang pertama kita dapat menambah pengetahuan untuk mencari jalan yang benar pada langkah yang kedua."
  7. "Ikhlas dan sejati akan bertemu di dalam senyuman anak kecil, senyum yang sebenarnya senyum, senyum yang tidak disertai apa-apa."
  8. "Satu-satunya alasan kita untuk hadir di dunia ini adalah untuk menjadi saksi atas keesaan Allah."
  9. "Emas tak setara dengan loyang. Sutra tak sebangsa dengan benang."
  10. "Kalau tuhan tidak menjadikan perhambaan dan perbudakan,tentu tidak akan timbul keinginan hendak mengejar kemerdekaan. Memang kalau tiada kesakitan, orang tidak mempunyai keinginan untuk mengejar kesenangan.Oleh itu tidak keterlaluan jika dikatakan bahwa sakit dan pedih adalah tangga menuju kejayaan."
  11. "Kata-kata yang lemah dan beradab dapat melembutkan hati dan manusia yang keras."
  12. "Al-Quran yang dibaca baik-baik adalah tanda jiwa yang kenyang akan makanan bergizi."
  13. "Orang berakal hidup untuk masyarakatnya, bukan buat dirinya sendiri."
  14. "Supaya engkau mendapat sahabat, hendaklah diri engkau sendiri sanggup menyempurnakan menjadi sahabat orang."
  15. "Di belakang kita berdiri satu tugu yang bernama nasib, di sana telah tertulis rol yang akan kita jalani."
  16. "Seseorang yang menolak memperbarui cara-cara kerjanya yang tidak lagi menghasilkan, berlaku seperti orang yang terus memeras jerami untuk mendapatkan santan."
  17. "Janji Tuhan sudah tajalli, mulialah umat yang teguh iman. Allah tak pernah mungkir janji tarikh riwayat jadi pedoman."
  18. "Agama tidak melarang sesuatu perbuatan kalau perbuatan itu tidak merusak jiwa. Agama tidak menyuruh, kalau suruhan tidak membawa selamat dan bahagia jiwa."
  19. "Kehidupan itu laksana lautan. Orang yang tiada berhati-hati dalam mengayuh perahu, memegang kemudi dan menjaga layar, maka karamlah ia digulung oleh ombak dan gelombang. Hilang di tengah samudera yang luas. Tiada akan tercapai olehnya tanah tepi."
  20. "Adil ialah menimbang yang sama berat, menyalahkan yang salah dan membenarkan yang benar, mengembalikan hak yang empunya dan jangan berlaku zalim di atasnya. Berani menegakkan keadilan, walaupun mengenai diri sendiri, adalah puncak segala keberanian."
  21. "Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang mendahulukan istirahat sebelum lelah."
  22. "Tegakkan cita-cita lebih dahulu sebelum berusaha."
  23. "Kecantikan yang abadi terletak pada keelokan adab dan ketinggian ilmu seseorang. Bukan terletak pada wajah dan pakaiannya."
  24. "Membaca buku-buku yang baik berarti memberi makanan rohani yang baik."
  25. "Undang-undang adab dan budi pekerti membentuk kemerdekaan bekerja. Undang-undang akal membentuk kemerdekaan berfikir. Dengan jalan menambah kecerdasan akal, bertambah murnilah kemerdekaan berfikir."
  26. "Cinta itu perang, yakni perang yang hebat dalam rohani manusia. Jika ia menang, akan didapati orang yang tulus ikhlas, luas pikiran, sabar dan tenang hati. Jika ia kalah, akan didapati orang yang putus asa, sesat, lemah hati, kecil perasaan dan bahkan kadang-kadang hilang kepercayaan pada diri sendiri."
  27. "Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setetes embun yang turun dari langit, bersih dan suci. Cuma tanahnya lah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus, tumbuh lah oleh kerena embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur, di sana akan tumbuh kesucian hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji."
  28. "Satu hati lebih mahal dari pada senyuman. Satu jiwa lebih berharga dari pada sebentuk cincin."
  29. "Hanya menumpahkan air mata itulah kepandaian yang paling penghabisan bagi seorang wanita."
  30. "Karena apabila saya bertemu dengan engkau, maka matamu yang sebagai bintang timur itu senantiasa menghilangkan susun kataku."
  31. "Takut akan kena cinta, itulah dua sifat dari cinta, cinta itulah yang telah merupakan dirinya menjadi suatu ketakutan, cinta itu kerap kali berupa putus harapan, takut cemburu, hiba hati dan kadang-kadang berani."
  32. "Agama tidak melarang sesuatu perbuatan kalau perbuatan itu tidak merusak jiwa. Agama tidak menyuruh, kalau suruhan tidak membawa selamat dan bahagia jiwa."
  33. "Bertobat tidak hanya berarti menyesali dosa tetapi juga membenci dosa."
  34. "Tali yang paling kuat untuk tempat bergantung adalah tali pertolongan Allah."
  35. "Waktu bagi orang Islam adalah sesuatu yang harus dipertanggungjawabkan."
  36. "Kalau hidup sekadar hidup, babi di hutan juga hidup. Kalau bekerja sekadar bekerja, kera juga bekerja."
  37. "Sebesar-besar atau seberat-berat urusan, jangan dihadapi dengan muka berkerut, kerut muka itu dengan sendirinya menambahkan lagi kerut pekerjaan itu."
  38. "Seseorang yang menolak memperbarui cara-cara kerjanya yang tidak lagi menghasilkan, berlaku seperti orang yang terus memeras jerami untuk mendapatkan santan."
  39. "Iman tanpa ilmu bagaikan lentera di tangan bayi. Namun ilmu tanpa iman, bagaikan lentera di tangan pencuri."
  40. "Jangan pernah merobohkan pagar tanpa mengetahui mengapa didirikan. Jangan pernah mengabaikan tuntunan kebaikan tanpa mengetahui keburukan yang kemudian anda dapat."
  41. "Tahan menderita kepahitan hidup sehingga penderitaan menjadi kekayaan adalah bahagia."
  42. "Kalau nyata harta benda tak dapat menangkis sakit, tidak dapat menolak demam, tidak dapat menghindarkan maut, nyatalah bahwa kesusahan yang menimpa orang kaya serupa dengan kesusahan yang menimpa orang miskin."
  43. " Jelas sekali bahwasanya rumah tangga yang aman damai ialah gabungan di antara tegapnya laki-laki dan halusnya perempuan."
  44. "Al-Quran yang dibaca baik-baik adalah tanda jiwa yang kenyang akan makanan bergizi."
  45. "Supaya engkau mendapat sahabat, hendaklah diri engkau sendiri sanggup menyempurnakan menjadi sahabat orang."
  46. "Saya merasa ingat kepadanya adalah kemestian hidup saya, rindu kepadanya membukakan pintu angan-angan saya menghadapi zaman yang akan datang."
  47. "Kecantikan yang abadi terletak pada keelokan adab dan ketinggian ilmu seseorang. Bukan terletak pada wajah dan pakaiannya."
  48. "Anak lelaki tak boleh dihiraukan panjang, hidupnya ialah buat berjuang, kalau perahunya telah dikayuhnya ke tengah, dia tak boleh surut palang, meskipun bagaimana besar gelombang. Biarkan kemudi patah, biarkan layar robek, itu lebih mulia daripada membalik haluan pulang."
  49. "Satu hati lebih mahal dari pada senyuman. Satu jiwa lebih berharga dari pada sebentuk cincin."
  50. "Takut akan kena cinta, itulah dua sifat dari cinta, cinta itulah yang telah merupakan dirinya menjadi suatu ketakutan, cinta itu kerap kali berupa putus harapan, takut cemburu, hiba hati dan kadang-kadang berani."
  51. "Riwayat lama tutuplah sudah sekarang buka lembaran baru. Baik hentikan termenung gundah, apalah guna lama terharu."
  52. "Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setetes embun yang turun dari langit, bersih dan suci."
  53. "Bahwasanya air mata tiadalah ia memilih tempat untuk jatuh, tidak pula memilih waktu untuk turun."
  54. "Bangunlah kekasih ku umat Melayu. Belahan asal satu turunan bercampur darah dari dahulu persamaan nasib jadi kenangan."
  55. "Tali yang paling kuat untuk tempat bergantung adalah tali pertolongan Allah."
  56. "Saya akan pikul rahsia itu jika engkau percayakan kepada saya dan saya akan masukkan ke dalam perbendaharaan hati saya dan kemudian saya kunci pintunya erat-erat. Kunci itu akan saya lemparkan jauh-jauh sehingga seorang pun tak dapat mengambilnya ke dalam lagi."
  57. "Bahwasanya cinta yang bersih dan suci (murni) itu, tidaklah tumbuh dengan sendirinya."
  58. "Kadang-kadang cinta bersifat tamak dan loba, kadang-kadang was-was dan kadang-kadang putus asa."
  59. "Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat."
  60. "Cinta bukan melemahkan hati, bukan membawa putus asa, bukan menimbulkan tangis sedu sedan. Tetapi cinta menghidupkan pengharapan, menguatkan hati dalam perjuangan menempuh onak dan duri penghidupan."
Baca juga:  Tata Cara Salat dan Khutbah Idul Adha di Rumah

60 nasehat Buya Hamka telah redaksi tampilkan semoga kita bisa mengambil hikmah dari nasehat seorang ulama besar pada jamannya. (Arasy/Beritakoperasi)