Tauziah Jumat Pagi, 17 September 2021 | 9 Shafar 1443 H

 

Beritakoperasi, Jakarta –  Kali ini kita akan bahas tentang datangnya rezeki yang merupakan buah dari takwa. Manusia bertakwa memiliki keutamaan di sisi Allah SWT. Ketika seseorang bertakwa, dia akan mendapatkan rahmat Allah dua bagian. Yang pertama  adalah cahaya penerang saat berjalan mengarungi kehidupan. Kedua, ampunan dari Allah SWT.

 

Orang yang bertakwa akan selalu takut kepada Allah SWT. Dia segera ingat kepada Allah ketika dibayangi pikiran jahat akibat bisikan setan. Sesaat di goda, seketika itu dia melihat ke salahan-kesalahannya.  Tetapi manusia kafir dan fasik selalu membantu setan dalam menyesatkan mereka tanpa henti.  Orangnya bertakwa memiliki muhasabah yang kuat. Dia punya autocorrect dalam dirinya.

 

Rezeki orang yang bertakwa  datang dari arah yang tidak disangka-sangka. Allah akan menghapus kesalahannya dan memperbaiki keadaan mereka.

فَإِذَا بَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَأَمْسِكُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ أَوْ فَارِقُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ وَأَشْهِدُوا۟ ذَوَىْ عَدْلٍ مِّنكُمْ وَأَقِيمُوا۟ ٱلشَّهَٰدَةَ لِلَّهِ ۚ ذَٰلِكُمْ يُوعَظُ بِهِۦ مَن كَانَ يُؤْمِنُ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۚ وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًا
 

Baca juga:  Sedekah Sebagai Tameng Segala Kesulitan

"Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar bagi nya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangkasangkanya."

(QS ath-Thalaq: 2- 3)

 

Allah sudah menjamin rezeki setiap hambanya. Mari kita lihat QS Hud:6 di  bawah ini:

۞ وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْن

 

"Dan, tidak satu pun makhluk bergerak (bernya wa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya."

(QS Hud:6)

Orang yang bertakwa rezekinya akan selalu  cukup  dan ini adalah rahmat baginya, mari kita lihat QS al-Fajr: 15-16:

 "Maka, adapun manusia, apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kesenangan, maka dia berkata, "Tuhanku telah memuliakanku." Namun, apabila Tuhan mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia berkata, "Tuhanku te lah menghinaku"

(QS al-Fajr: 15-16)

Tidak semua yang dilapangkan rezekinya berarti dimuliakan. Tidak semua yang disempitkan rezekinya berarti dihinakan. Tidak semua yang disempitkan rezekinya berarti dihinakan. Terkadang, kelapanan rezeki bisa berarti istidraj (dibiarkan bersenang-senang di dunia). Sebaliknya, orang yang disempitkan rezeki dimaksudkan untuk menjaga dan membentenginya. Makna lainnya adalah sempitnya rezeki bagi seorang hamba boleh jadi disebabkan dosa dan kesalahannya. Allah SWT telah berpesan jika kebaikan itu dapat menghapus keburukan.

Baca juga:  Hikmah Besar Di Balik Shalat Kita

Pada tingkat yang lebih tinggi, memohon ampunan bahkan menjadi sebab datangnya rezeki dan nikmat.

"Dan, sekiranya mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), niscaya Kami akan mencurahkan kepada me reka air yang cukup. Dengan (cara) itu Kami hen dak menguji mereka. (QS al-Jin: 16-17)

Di dalam hadist, Nabi SAW ber sabda, "Barang siapa yang memperbanyak istighfar, Allah jadikan baginya kemudahan dari setiap kesulitan dan menjadikan jalan keluar dari setiap kesempitan. Dan, Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disang ka nya." (HR Abu Daud dan Ibnu Majah).

Ketakwaan menjadi penerang hidup di mana kita bisa membedakan mana yang benar dan buruk, mari kita perhatikan QS al- Anfal: 29 “

"Jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan furqan (kemampuan membedakan antara yang hak dan batil) kepadamu."

 (QS al- Anfal: 29).

Istitlah Furqan di sini adalah cahaya pembeda antara hak dengan batil. Kata ini dipadankan dengan bashira (petunjuk). Ayat itu pun berlaku umum untuk semua bentuk jalan keluar dari kesempitan baik bersifat lahiriah maupun kesempitan batiniah.

Baca juga:  Hikmah Besar Di Balik Shalat Kita

"Barang siapa yang dikehendaki Allah akan mendapat hida yah (petunjuk). Dia akan membukakan dadanya untuk (menerima) Islam. Dan, barang siapa dikehendaki-Nya menjadi sesat, Dia jadikan dadanya sempit dan sesak. Seakan-akan dia (sedang mendaki ke langit."

( QS al- An'am: 125).

 

Mari kita tetap menjadi pribadi yang bertakwa, yang giat dalam menjalankan perintah Allah SWT dan tidak melanggar segala yang dilarang Allah SWT.  Karena dengan menjadi pribadi yang bertakwa inilah segala kebutuhan kita akan dipenuhi dan akan dijauhkan dari yang haram yang akan membawa kita pada kesesatan. Wallahu a’lam bish-showaab. (Diah/Beritakoperasi)

 

Salurkan infak/sedekah anda melalui rekening Koperasi Arbain Wukir Jalanidhi (Koperasi AWJ), no rekening Bank BRI 114501003402539, atau hubungi Info Layanan Koperasi AWJ pada nomor WA 081977815855