Beritakoperasi, Jawa Tengah – Sebuah fenomena alam telah menarik perhatian wisatawan di seluruh semenanjung Arab. Mereka berbondong-bondong mendatangi padang di Kota Rafha, dekat perbatasan dengan Irak di Arab Saudi utara (13/2/2023) untuk menyaksikan bunga-bunga lavender yang bermekaran.

Warga terlihat berpiknik, membangun tenda atau duduk sambil menikmati minuman di tengan padang. Pemandangan Lavender yang menghampar di sana memang bukan hal normal.

Biasanya, kawasan tersebut terlihat tandus. Namun, musim hujan dengan curah hujan yang tinggi di Arab Saudi Utara belakangantelah menjadikan tanah tersebut subur. Fenomena yang menyebabkan gurun di Arab Saudi menjadi padang bunga secara mendadak itu disebut dengan istilah Desert bloom. Ada juga yang menyebutnya flowering desert (gurun yang berbunga).

Menurut keterangan di situs Living Atlas Chile, ini adalah fenomena klimatik yang ditandai mekarnya berbagai jenis spesies tanaman berbunga di awal musim semi ketika curah hujan tinggi. Peristiwa alam ini biasanya terjadi di gurun.

Bebungaan tumbuh subur karena curah hujan tinggi yang abnorman mencapai biji dan umbi bunga yang terpendam. Benih dan bakal tumbuhan yang berada dalam kondisi dorman pun tumbuh dan menghasilkan bunga di awal musim semi. Fenomena ini juga di sertai dengan proliferasi serangga, unggas, dan sejumlah kecil spesies kadal yang tinggal di kawasan tersebut.

Baca juga:  13 Kontroversi Arab Saudi : Proyek Bangunan Mirip Ka’bah Hingga Pantai Bikini

Fenomena yang Bisa Ditemukan di Berbagai Negara.

 

Meskipun tergolong sebagai fenomena abnormal, penampakan desert bloom bisa ditemukan di berbagai  belahan dunia. Salah satu yang rutin menyedot wisatawan adalah fenomena serupa di Gurun Atacama, Chile.

Saat desert bloom terjadi di Atacama, sekitar 200 spesies flora menumbuhkan bunga-bunga indah. Tentunya, fenomena yang terjadi setiap lima hingga tujuh tahun sekali ini dinanti-nanti wisatawan.

Pada bulan September dan November, bagian utara dan selatan Lima, Peru juga menjadi saksi terjadinya desert bloom. Awan yang terjebak di daratan tingga mengendapkan air dan menyebabkan curah hujan tinggi.

 

Ada Desert Bloom, ada juga Superbloom yang lebih langka.

 

 

Selain desert bloom, ada pula fenomena sejenis yang disebut superbloom. Dilansir UC Riverside News, ini adalah kejadian alam dimana musim hujan dengan intensitas curah hujan yang tinggi menyebabkan bunga-bunga liar diwilayah California mekar bersamaan.

Terjadinya superbloom tidak hanya mensyaratkan curah hujan tinggi. Intensitas hujan yang tinggi tersebut harus terjadi di musim gugur. Tanahnya harus hangat. Gurun juga harus dipayungi awan tebal agar suhu tanah tidak terpengaruh cuaca gurun yang ekstrem.

Baca juga:  Fakta Haru Dibalik Hari Kasih Sayang 14 Februari

Superbloom di California umumnya terjadi setiap satu decade. Beberapa titik yang populr diantara wisatawan saat fenomena ini terjadi adalah Anza-Borrego Park, Carizzo Plain National Monument, dan Gurun Mojave. Sejak abad 21, superbloom makin jarang di temui akibat kekeringan yang bertahan sepanjang tahun. (Beritakoperasi/Nina)