Sumenep, Beritakoperasi – Data Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskop UKM dan Perindag) hingga Desember 2024 menunjukan sebanyak 791 koperasi di Kabupaten Sumenep tidak aktif.
Dari total 1.565 koperasi yang terdaftar, hanya 774 yang masih menjalankan aktivitasnya.
Kepala Diskop UKM dan Perindag Sumenep, Moh. Ramli, mengungkapkan bahwa rendahnya literasi anggota terhadap sistem pengelolaan koperasi menjadi salah satu penyebab utama banyaknya koperasi yang tidak lagi beroperasi.
Minimnya literasi keuangan juga berdampak pada ketidakteraturan dalam penyajian laporan serta neraca keuangan, yang pada akhirnya melemahkan keberlanjutan koperasi.
Menurutnya, hal tersebut akan memberikan dampak yang tidak baik pada keberlanjutan koperasi. Sebab, tanpa mengetahui sistematika pengelolaannya, maka tak jarang koperasi berjalan tidak sesuai dengan jati dirinya.
“Memang koperasi ini dari awal didirikan, terkadang anggota tidak siap atau tidak mengetahui tentang koperasi. Sehingga saat koperasi itu berjalan, ini tidak sesuai dengan jati dirinya,” ungkapnya, saat ditemui sejumlah media, Jumat (14/02/2025).
Selain itu, regenerasi kepengurusan yang berjalan lambat turut berkontribusi terhadap menurunnya jumlah koperasi aktif. Kurangnya inovasi dalam pengelolaan koperasi membuat generasi muda kurang tertarik untuk terlibat.
Sejauh ini, sebagian besar koperasi di Sumenep masih berorientasi pada simpan pinjam, sementara hanya sedikit yang mulai merambah sektor digital atau perdagangan produk pertanian.
“Jadi ketika pengurusnya ada yang tidak lagi bisa berkontribusi di koperasi, mereka tidak menemukan regenerasi untuk menjadi anggota koperasi,” lanjutnya.
Tidak hanya itu, persoalan kredit macet juga menjadi tantangan besar bagi koperasi di Sumenep. Ramli menekankan pentingnya langkah cepat dalam menangani anggota yang mengalami tunggakan agar tidak menular ke anggota lainnya.
“Untuk anggota koperasi ada yang kreditnya macet, bias segera ditegur dan tidak dibiarkan. Sehingga, itu tidak ditiru oleh anggota yang lain,” tutupnya. (IT/Beritakoperasi)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.