Malang, Beritakoperasi – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai menyerap susu segar hasil koperasi dalam tahap uji coba yang berlangsung di Kabupaten Malang, Selasa (25/2/2025). 

Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi, meninjau langsung pelaksanaan program tersebut di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pesantren Annur serta meresmikan peternakan baru milik Koperasi Produsen Agro Nusantara (KAN) Jabung.

Peternakan baru milik KAN Jabung ini memiliki lahan seluas 10.300 meter persegi dan diproyeksikan menampung 392 ekor sapi perah, dengan produksi harian mencapai 600–700 liter susu. 

Saat ini, koperasi KAN Jabung memiliki 2.500 anggota dengan total kepemilikan 7.500 ekor sapi, menghasilkan 51.000 liter susu per hari.

Dalam kunjungan tersebut, Menkop Budi Arie didampingi Deputi Pengembangan Usaha Koperasi, Panel Barus, serta Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB), Supomo.

Panel Barus menjelaskan bahwa uji coba penyerapan susu koperasi dalam program MBG menjadi langkah awal untuk memastikan produk peternak terserap dengan baik. Uji coba akan dilakukan di lima lokasi di Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

Baca juga:  Hibah Rumah Gratis Ke-477, Bukti Kopsyah BMI Koperasi Yang Menjaga Prinsip Gotong-Royong

“Beberapa waktu lalu sempat terjadi kegelisahan di kalangan peternak sapi perah. Susu segar yang mereka produksi tidak terserap oleh industri pengolahan susu (IPS),” kata Panel dalam keterangan tertulis,Rabu (26/2/2025)

Sebagai respons atas kondisi tersebut, Menkop Budi Arie menginisiasi langkah untuk memasukkan susu pasteurisasi hasil koperasi ke dalam program MBG. 

Deputi Pengembangan Usaha Koperasi bersama tim Kementerian Koperasi kemudian menjalin koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Badan Gizi Nasional (BGN), pelaksana SPPG, serta koperasi-koperasi susu, guna memastikan skema penyerapan berjalan efektif.

Dalam tahap uji coba ini, penyajian susu dilakukan menggunakan dispenser dan gelas, tanpa kemasan tambahan. Koperasi bertanggung jawab menyediakan susu, dispenser, dan gelas, sementara SPPG cukup membeli produk susu segarnya saja. 

“Jelas lebih murah,” ujar Panel.

Panel melihat pola kerja sama ini dapat menjadi solusi bagi berbagai tantangan dalam program MBG. Pelibatan koperasi dalam rantai pasok tidak hanya terbatas pada susu, tetapi juga mencakup beras, telur, hingga hasil laut dari koperasi nelayan.

Baca juga:  Mursida Rambe Ajak Perempuan Bangun Peradaban

Ia juga mengingatkan bahwa Presiden Prabowo telah menetapkan empat tujuan utama MBG, yaitu: meningkatkan gizi masyarakat, menurunkan angka stunting, memperkuat ekonomi rakyat di tingkat lokal, serta mengurangi kemiskinan dengan penyerapan tenaga kerja langsung.

“Sasaran-sasaran tersebut harus kita capai agar program MBG ini sukses,” ujar Panel.

Ia meyakini bahwa dengan keterlibatan koperasi dapat mengatasi berbagai persoalan klasik seperti dominasi tengkulak, harga anjlok saat panen, serta keterbatasan akses pasar bagi petani dan peternak dapat teratasi.

“Isu yang harus kita selesaikan adalah bagaimana meningkatkan produktivitas kita. Rakyat, melalui koperasi, akan kita siapkan ke arah itu,” lanjutnya. (IT/Beritakoperasi)