Beritakoperasi, Purwokerto – Kala itu 1 Oktober 1999, terpampang dengan jelas beberapa spanduk di sekitaran Unsoed Purwokerto, JANGAN BELANJA DULU, TUNGGU 1 OKTOBER. Itulah kalimat dalam spanduk panjang di beberapa tempat, baik di Grendeng, Sumampir dan Karangwangkal. Kurang lebih satu setengah bulan sebelumnya berkumpullah beberapa kelompok alumni dari Ketua Senat Mahasiswa Unsoed terdapat Dr Tedy Dirhamsyah (Saat ini di Kementan) dan Sugeng Budiarto yang sering malang melintang menjadi komentator cara balapan di TV.
Ada juga dari Koperma Unsoed, 3 nama yang tak asing bagi koperasi Purwokerto dan koperasi nasional. Mohamad Arsad Dalimunthe yang saat ini menjabat Ketua Dekopinda Banyumas, Sularto yang saat ini berkiprah di salah satu koperasi besar Indonesia sebagai Koordinator Humas dan Promosi Koperasi BMI (Benteng Mikro Indonesia) dan Suroto yang dikienal kritis suaranya di dunia koperasi Indonesia. Ada satu nama yang saat ini menjadi pengusaha sukses dalam peternakan ayam, Agus Hadiyanto yang merupakan alumni Fakultas Peternakan.
Ary Adji mantan wartawan Tempo yang saat ini tinggal di Yogyakarta mewakili elemen alumni dari UKM Solidaritas FISIF. Dan nama-nama dari kelompok mahasiswa P3SDL seperti Dwi Budi Hermawan, Saleh, Agus SP dan masih banyak nama lain yang menyertai perjalanan berdirinya Koperasi Bina Usaha Mandiri Profesional (KBUMP). Koperasi inilah yang melahirkan swalayan Boersa Kampus Purwokerto yang berdiri sejak 1 Oktober 1999 dan sampai hari ini telah berjalan 22 tahun dan akan genap 22 tahun pada 1 Oktober nanti.
Sejak berdiri Swalayan Boersa Kampus dipimpin oleh 3 orang dengan sebut manajer. Saat berdiri Mohamad Arsad Dalimunthe yang didapuk menjadi manajer sejak 1999-2000 dan dilanjutkan oleh Sularto dari 2000-2002. Lalu sampai saat ini manajemen masih di bawah Suroto yang turut dalam memajukan BK Swalayan sampai hari ini.
Dengan dukungan penuh dari Prof Rubiyanto Misman (mantan rektor Unsoed yang melegenda ) yang sangat peduli dengan kegiatan mahasiswa BK Swalayan tetap eksis di tengah persaingan industri ritel yang terus bergerak maju.
Tentu ada yang istimewa memasuki usia 22 tahun ini. Swalayan yang berada di depan Kampus Unsoed Pusat in telah menjadi ikon Purwokerto. Dr Tedy Dirhamsyah yang saat ini menjadi Ketua KBUMP mengatakan kebahagiaannya karena ternyata bersatunya alumni yang mantan aktifis ini telah berbuat nyata membangun ekonomi kota Purwokerto. “Setidak-tidaknya kami telah berkontribusi secara nyata dalam membangun ekonomi di sekitar kampus. Jangan hanya dilihat dari sisi ekonomi saja. Sejak berdirinya BK Swalayan ini mungkin sudah ratusan mahasiswa yang magang di sini. Dan kita tidak pernah menolak satu proposal pun dari mahasiswa. Setiap permintaan dari kegiatan mahasiswa Unsoed dari berbagai fakultas pasti kita berkontribusi, entah berapa besarnya yang kita sesuaikan dengan kebutuhan mereka dan tentu kemampuan kami” terang laki-laki yang juga mantan Sekjen SMPI (Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia) ini.
Para Pendiri Swalayan Boersa Kampus (BK Swalayan) Foto Bersama AAG Puspayoga (Saat Menjadi Menkop) dan Budi Wakil Bupati Banyumas
Terpisah manajer BK Swalayan Suroto mengatakan tahun ini BK Swalayan akan dikembangkan konsepnya ke seluruh Indonesia terutama memang yang ada di kampus. “Jadi kami ingin mengembangkan konsep swalayan yang dekat dengan mahasiswa, kegiatan kami tentu bukan hanya jual beli. Berbagai pelatihan bisnis dan kewirausahaan akan kami kembangkan di sekitar kampus di Indonesia. Kita siap bermitra dengan siapa pun untuk mengembangkan konsep BK Swalayan ini dengan pengalaman kita yang sudah 22 tahun” papar CEO Inkur ini.
Pembina KBUMP Foto Bersama AAG Puspayoga Dan Ahmad Husein Bupati Banyumas
“Untuk Purwokerto kita ucapkan terima kasih, untuk mahasiswa Unsoed kami ucapkan terima kasih. Kita telah bersama sejak 22 tahun silam. Di saat pandemi ini pun kita tetap melayani dengan baik. Kita akan terus memperbaiki layanan agar sebagai market leader di sekitar kampus Unsoed kita tetap mampu melayani dengan baik. Saya ingin sampaikan bagi temen-temen di seluruh Indonesia yang melihat ini sebagai peluang kita ajak kembangkan swalayan dalam konsep layanan mahasiswa ini di kampus-kampus di Indonesia” pungkas Suroto. (Diah/Beritakoperasi).
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.