Jakarta, Beritakoperasi – Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi mengungkap bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan proyek gotong royong nasional yang bertujuan untuk menciptakan SDM unggul di masa depan.
Program ini dirancang dengan empat tujuan strategis, yang meliputi penurunan stunting, peningkatan kesehatan anak, pengentasan kemiskinan, serta pergerakan ekonomi rakyat.
Budi Arie menegaskan bahwa bahan baku dalam menu program MBG sepenuhnya berasal dari petani dan peternak dalam negeri, sehingga dapat menggerakan ekonomi masyarakat.
Berdasarkan sumber dari Badan Gizi Nasional, program MBG menggandeng hingga 28.000 pengusaha sebagai rekanan, termasuk 1.332 koperasi yang bergerak dari berbagai sektor dan lintas daerah.
Berikut rincian kontribusi koperasi yang tergabung:
- 350-an koperasi beras dan jagung,
- 300 koperasi ikan,
- 160 koperasi telur,
- 114 koperasi ayam,
- Hampir 100 koperasi sayur,
- Hampir 80 koperasi susu,
- 70 koperasi daging,
- 70 koperasi buah.
Program ini dinilai mampu menyerap ratusan ribu tenaga kerja di dapur-dapur produksi serta meningkatkan produktivitas petani.
Pemerintah memastikan harga hasil panen petani tetap kompetitif, sehingga mendukung keberlanjutan usaha mereka.
“Dan gotong royong ini melibatkan ratusan ribu bahkan jutaan petani di desa-desa yang pasti berpotensi besar memperbaiki ekonomi keluarga di pedesaan.
Ratusan ribu tenaga kerja terserap dalam dapur-dapur, terus juga keluarga petani makin produktif dalam menanam dan akan diberi harga yang baik oleh pemerintah,” terang Budi Arie dalam suatu program TV Nasional, pada Selasa (7/1/2025).
Namun demikian, Budi Arie menyadari keberagaman hasil produksi antar wilayah menjadi tantangan tersendiri.
“Kan memang program MBG ini kan kita harus mengandaikan setiap daerah tidak menghasilkan semua. Katakanlah begini, susu dihasilkan di daerah tertentu, wortel di dihasilkan di daerah tertentu.” uca Menkop, Budi Arie.
Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah tengah mempersiapkan solusi untuk menyinkronkan dan mengkonsolidasikan rantai pasok antar wilayah.
“Inilah nanti dalam jangka pendek ini kita sedang mempersiapkan KOPHUB. Jadi menghubungkan supply chain ini karena misalkan telur, tidak semua daerah menghasilkan telur, atau penghasil wortel, penghasil sayur,” papar Budi Arie.
Program MBG diyakini strategis, tidak hanya dari sisi ekonomi tetapi juga sosial. Melalui proyek gotong royong nasional ini, Budi Arie berharap dapat mewujudkan Indonesia yang unggul pada tahun 2045.
“Di semua unsur secara sosial maupun ekonomi, program ini memang strategis dan menjangkau kepentingan masyarakat secara luas. Termasuk kepentingan bangsa ini untuk melahirkan, mewujudkan SDM unggul,” ungkap Budi. (IT/Beritakoperasi)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.