Jakarta, Beritakoperasi – Masa menuju kelahiran era baru bagi koperasi Indonesia kian dekat. Randangan Undang-Undang Perkoperasian telah disiapkan untuk menggantikan regulasi lama.

Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop), Ferry Juliantono memastikan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perkoperasian yang baru akan segera rampung.

Ia mengungkapkan bahwa Kementerian Koperasi (Kemenkop) telah menyelesaikan focus group discussion (FGD) terakhir untuk mem-finalisasi draf RUU tersebut.

“Kami sudah melakukan focus group discussion secara nasional untuk terakhir kalinya dalam rangka finalisasi draft undang-undang perkoperasian. Insya Allah, Maret paling lambat kita sudah punya Undang-Undang Perkoperasian yang baru,” ujar Ferry dalam keterangan tertulis, Senin (6/1/2025).

Regulasi baru ini diharapkan dapat menjawab tantangan zaman. Ferry pun merasa UU Nomor 25 Tahun 1992 sudah tidak relevan dengan kondisi masa kini yang serba digital.

Untuk segera membawa pembaruan bagi koperasi Indonesia, Ferry mengatakan Kemenkop tengah berupaya maksimal untuk mendorong percepatan pengesahaan UU Koperasi.

“Kemenkop tengah berupaya maksimal untuk mendorong percepatan pengesahan RUU Koperasi agar ruang gerak koperasi nasional dapat lebih optimal,” katanya.

Baca juga:  Kebijakan Perumahan Prabowo: 3 Juta Rumah melalui UMKM, Koperasi dan BUMDes

Disamping menunggu hilal terbitnya UU baru koperasi, Kemenkop melaksanakan berbagai program pendukung, seperti pengembangan koperasi ojek online, revitalisasi Koperasi Unit Desa (KUD), pembebasan utang Kredit Usaha Tani (KUT), hingga program sarjana penggerak koperasi.

Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi, pun telah mengungkapkan target pengesahan RUU Perkoperasian tersebut.

“Selambat-lambatnya Maret sudah selesai. Mudah-mudahan bisa lebih cepat,” ujar Budi Arie usai melantik pejabat eselon I di kantor Kemenkop, Jakarta Selatan, Senin (2/12/2024).

Ia mengatakan telah menjalin komunikasi intensif dengan DPR RI untuk mempercepat proses revisi UU tersebut.

“Sudah (komunikasi), tadi dengan Wakil Ketua DPR sudah. Selambat-lambatnya Maret, tapi bisa lebih cepat,” kata Budi Arie. (IT/Beritakoperasi)