Jakarta, Beritakoperasi – Ketua DPD RI, Sultan B Najamuddin, mengajak pemerintah untuk menerapkan sistem modern dengan pendekatan digital.
Sultan juga menekankan bahwa koperasi perlu mengembangkan koperasi produksi di setiap daerah, khususnya di tingkat desa. Hal itu dilakukan untuk mendukung berbagai program strategis pemerintah.
“Kami mendorong pemerintah memperbanyak koperasi produksi di tingkat desa melalui BUMDes. Koperasi produksi dapat menjadi pendukung utama program-program andalan pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis hingga program transmigrasi,” ujar Sultan dalam siaran persnya di Jakarta, Jum’at (27/12/2024).
Ia menyarankan pembentukan koperasi produksi sebaiknya melibatkan kerjasama lintas kementerian dan lembaga teknis, tidak hanya mengandalkan Kementerian Koperasi dan UKM saja.
“Agar lebih efektif, koperasi harus dikembangkan secara gotong royong lintas sektor, naik kementerian pertanian, perikanan, kondisi dan tentunya kementerian koperasi dan UMKM,” tegasnya.
Pendekatan kolaboratif ini akan menjadikan koperasi sebagai motor penggerak ekonomi di berbagai sektor, termasuk sektor pertanian, perikanan, dan UMKM.
Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, Sultan mengatakan pemerintah untuk meningkatkan kapasitas manajerial koperasi dengan melibatkan talenta muda dan memanfaatkan teknologi digital.
Ia mencontohkan keberhasilan koperasi produksi di negara maju seperti Selandia baru, yang memiliki valuasi bisnis lebih tinggi dibanding jenis koperasi lainnya.
Namun demikian, Indonesia juga memiliki koperasi produksi yang bisa dijadikan contoh. Di Jawa Barat, misalnya, terdapat koperasi susu sapi yang telah berkembang dengan baik.
Kedepannya, ia mengharapkan koperasi produksi perlu lebih didukung dengan teknologi dan digitalisasi.
Ketua HIPMI Bengkulu, juga berharap Musyawarah Nasional Dewan Koperasi Indonesia tahun ini dapat berlangsung sukses dan menghasilkan ide-ide inovatif untuk memajukan koperasi di Indonesia. (IT/Beritakoperasi)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.