Jakarta, Beritakoperasi – Kementerian Koperasi (Kemenkop) bersama Kementerian Transmigrasi (Kementrans) menyampaikan rencana kolaborasi untuk mengembangkan ekonomi di kawasan transmigran.
Langkah ini diambil sebagai solusi untuk menghadapi persoalan kawasan tersebut, seperti keterbatasan akses pasar dan dukungan usaha.
Saat bertemu dengan Menteri Transmigrasi, Iftitah Sulaiman di Jakarta, Senin (24/11), Menkop Budi Arie Setiadi menyampaikan bahwa koperasi dapat menjadi bahan usaha strategis untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah transmigrasi.
Berdasarkan data Kementrans, ada 2,1 juta keluarga transmigran tersebar di 153 kawasan, dengan rata-rata dua hektare lahan per keluarga.
Diketahui bahwa mayoritas masyarakat berprofesi sebagai petani. Oleh karena itu, dengan adanya koperasi ini dapat meningkatkan produktivitas sekaligus mendukung program swasembada pangan pemerintah.
Kehadiran koperasi ini diyakini mampu mempermudah pemasaran hasil panen dan menjadi offtaker untuk komoditas unggulan di wilayah transmigran.
“Kalau bisa di kawasan transmigrasi, terbentuk badan usaha yaitu koperasi. Ketika nanti sudah berbada usaha koperasi, kami di Kementerian Koperasi memungkinkan untuk berkolaborasi. Koperasi pemasaran di daerah-daerah transmigrasi iu saya rasa perlu (dibangunkan),” kata Budi Arie dari rilis pers kementerian.
Selain itu koperasi juga dapat memanfaatkan fasilitas pembiayaan dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan UMKM (LPDB-KUKM) untuk modal kerja.
Mentrans, Ifititah Sulaiman membenarkan bahwa salah satu kendala utama yang dialami oleh para transmigran adalah kesulitan dalam memasarkan produk seperti produk pertanian, terutama saat panen raya.
Ia mencontohkan situasi di Papua dan Merauke, dimana banyak transmigran kesulitan menjual hasil panennya.
“Kemarin kami ke Papua, kami banyak mendengar bahwa banyak persoalan terutama di beberapa kawasan transmigrasi, mereka kesulitan untuk memasarkan produknya. Saat kami ke Merauke, kawasan transmigrasi, ternyata persoalannya juga sama,” kata Ifititah.
Iftitah menilai koperasi dapat menjadi salah satu offtaker yang paling tepat untuk menjembatani permasalahan di kawasan transmigrasi. (IT/Beritakoperasi)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.