Jakarta, Beritakoperasi – Pada Senin, 4 November 2023, Menteri Koperasi RI, Budi Arie Setiadi menerima audiensi dari Ketum Komite Olahraga Nasonal Indonesia (KONI) Letjen TNI Purn Marciano Norman, beserta jajaran.

Pertemuan ini membahas potensi pembentukan industri lokal berupa koperasi olahraga melalui kerja sama dari kedua lembaga.

Sebelumnya, kedua lembaga ini sudah menjalin kerjasama yang dimulai dengan penandatangan Nota Kesepahaman antara KONI dan Kementerian Koperasi dan UKM pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KONI tahun 2022 pada 13 September 2022.

MoU ini ditandatangani oleh Marciano Norman dan Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Arif Rahman Hakim, yang berfokus pada pengembangan produk koperasi dan UMKM dalam mendukung olahraga nasional.

Saat ini, KONI Pusat telah membina sekitar 1.200 UMKM di bidang olahraga di seluruh Indonesia.

Dalam pertemuan ini, Marciano juga menyampaikan apresiasinya atas dukungan Budi Arie Setiadi saat menjabat sebagai Menkominfo dalam penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Aceh-Sumatera Utara tahun 2024.

Ia kemudian membahas rencana kerja sama lebih lanjut antara KONI Pusat dengan Kementerian Koperasi, terutama karena saat ini KONI beroperasi secara independen tanpa bernaung di bawah kementerian UMKM.

Baca juga:  Generasi Muda Indonesia Lebih Tertarik Jadi Wirausahawan: Teten Masduki Menyikapi Trend Ini

Kabid Pembinaan Prestasi (Binpres) KONI Pusat, Gugun Yudinar, menjelaskan bahwa KONI memiliki data hampir 200 ribu atlet, dengan target meningkat menjadi 1 juta pada tahun depan sebagai dasar pembentukan koperasi olahraga.

KONI melihat adanya potensi besar dalam bidang olahraga untuk mendukung kesejahteraan para atlet, khususnya pada patriot olahraga yang sudah pensiun.

“Komunitas olahraga sangat besar, kami ingin datang untuk berdiskusi bagaimana mengelola potensi olahraga Indonesia dengan lebih baik,” kata Ketum KONI Pusat Marciano Norman dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Untuk mendukung ambisi ini, KONI Pusat menyampaikan perlu adanya supervisi.

Menkop RI menyambut baik inisiatif ini, bahkan berkomitmen untuk terlibat langsung dalam pembentukan koperasi olahraga, menjadi anggota.

“Saya siap ikut mendirikan, jadi anggota. Nanti kita harus buat modelnya, untuk koperasi olahraga,” kata Budi Arie

Menkop juga berencana mengutus pejabat untuk melakukan supervisi dalam membentuk model koperasi olahraga yang optimal.

Budi Arie optimis dengan potensi koperasi dalam mendukung industri olahraga di Indonesia, dan memberi contoh klub Barcelona FC yang menjadi koperasi dengan keterlibatan fans dan pedagang.

Baca juga:  Mursida Rambe Ajak Perempuan Bangun Peradaban

Menurutnya, koperasi harus mampu memberikan keuntungan bagi anggotanya dan tidak boleh terlibat dalam praktik yang tidak transparan.

“Koperasi harus untung, untuk sejahterakan anggotanya,” ujar Budi Arie, menambahkan bahwa yang terpenting koperasi tidak boleh melakukan penipuan, mark up, dan fiktif.

Dalam konteks olahraga prestasi nasional, koperasi dinilai relevan untuk mendorong perekonomian rakyat yang berkaitan dengan kebutuhan hidup masyarakat luas.

Budi Arie menekankan bahwa pengembangan koperasi adalah prioritas pemerintah, dan Presiden Prabowo Subianto melihat koperasi sebagai solusi pengentasan kemiskinan, melanjutkan cita-cita para pendiri koperasi dari keluarga presiden. (IT/Beritakoperasi)