Jakarta, Beritakoperasi – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki menyampaikan lima pondasi untuk para pelaku UMKM.

Pesan ini diucapkan Teten saat menghadiri puncak Hari UMKM Nasional 2024, di Palembang, Kamis (6/9/2024).

Teten mengungkapkan harapannya agar para pelaku UMKM dapat melakukan konsolidasi dalam wadah koperasi, sehingga tercapai skala ekonomi serta menerapkan teknologi dan inovasi dalam menjalankan usahanya.

Untuk itu, lima pondasi ini ditujukan agar para pelaku UMKM dapat mengembangkan usahanya dan bertransformasi ekonomi melalui peningkatan produktivitas. Ini menjadi salah satu upaya KemenKopUKM untuk mewujudkan UMKM sebagai arus utama pembangunan ekonomi nasional.

Pertama, peningkatan rasio kewirausahaan nasional secara terencana melalui inisiasi EntrepeneurHub.

“Kedua, penguatan skala usaha mikro-kecil melalui korporatisasi petani dan nelayan berbasis koperasi, contohnya minyak makan merah per 1.000 hektare lahan perkebunan sawit rakyat dan program SOLUSI (Solar Untuk Koperasi Nelayan),” jelasnya.

Ketiga, penguatan inovasi dan teknologi dalam skema rantai pasok industri melalui rumah produksi bersama (RPB) yang dikelola oleh koperasi. Keempat, adalah meningkatkan kualitas dan daya-saing produk usaha mikro-kecil melalui layanan rumah kemasan.

Baca juga:  MenkopUKM Teten Masduki Tegaskan Pemerintah Lindungi UMKM Lokal

Kelima, inovasi pembiayaan melalui KUR (Kredit Usaha Rakyat) Kluster, Credit Scoring, dan Pembiayaan Koperasi sektor rill melalui LPDB-KUKM.

“Pemerintah menargetkan 30 persen kredit perbankan bagi UMKM, dimana hari ini baru sekitar 20 persen. Berbagai inisiatif sedang diusahakan. Salah satunya KUR dengan Innovative Credit Scoring (ICS), dan mencari pembiayaan alternatif Security Crowdfunding (SC) venture capital serta pembiayaan oleh LPDB-KUKM terutama bagi koperasi sektor produksi,” kata Menteri Teten.

Selain lima pondasi ini, Teten juga menegaskan untuk melakukan pendataan UMKM untuk memperkaya rujukan analisis dalam menyusun program pengembangan kewirausahaan dan pemberdayaan UMKM ke depan.

Saat ini terdapat 13,4 juta unit usaha pada SIDT-KUMKM dan potensi data 38,2 juta pelaku usaha pada Reg Sostek tahun 2022.

“Strategi kolaborasi pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, swasta, perguruan tinggi perlu terus ditingkatkan, bersama sama kita perlu menjaga pertumbuhan ekonomi setiap tahunnya pada angka minimal empat persen agar terwujud Indonesia Emas 2045,” kata Teten.

Ditargetkan pada 2045, pendapatan per kapita Indonesia mencapai 30.000 dolar AS kapita per tahun, yang hari ini baru mencapai 4.500 dolar AS per kapita per tahun.

Baca juga:  Deputi Perkoperasian, Zabadi : RUU Perkoperasian Ditarget Selesai Pertengahan 2023

Pada kesempatan yang sama, Teten juga mengapresiasi kepada UMKM yang begitu besar berkontribusi terhadap negara. UMKM menjadi tulang punggung ekonomi nasional sebesar 99 persen, berkontribusi terhadap PDB sebesar 61 persen dan menyerap 97 persen lapangan kerja.

“Pemerintah memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pelaku UMKM dan para penggerak UMKM,” ucap MenKopUKM, Teten Masduki. (IT/Beritakoperasi)