Purwokerto, Beritakoperasi – Pada Sabtu, 31 Agustus 2024, Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Arasy Wukir Jaladri (Kopasjadi) melaksanakan sebuah acara untuk membina dan memberdayakan anggotanya.

Acara ini mengundang seorang narasumber, Sularto Aras Hamka, Ketua Asosiasi Manajer Koperasi Indonesia. Kehadiran narasumber yang berkompeten ini ditujukan untuk menyatukan asa untuk membangun koperasi yang mengedepankan tolong menolong.

Acara bertajuk ‘Pembinaan dan Pemberdayaan Anggota’ dibuka dengan sambutan dari narasumber yang menjelaskan betapa pentingnya integrasi dari empat aspek utama dalam koperasi syariah ini. 

“Koperasi Kopasjadi ini bergerak pada 4 aspek, ekonomi, pendidikan, spiritual, dan kesehatan,” kata Sularto, di Rumah Pemberdayaan Koperasi Syariah Arasy Wukir Jaladri.

Narasumber menjelaskan bahwa acara ini memiliki tujuan yang lebih besar daripada sekadar memberikan informasi tentang aspek-aspek koperasi. Salah satu tujuan utama adalah menyatukan asa dan membangun kebersamaan di antara anggota. 

Menurut narasumber, prinsip saling tolong menolong dan kebersamaan adalah inti dari filosofi koperasi ini, yang sesuai dengan konsep yang dicontohkan oleh Bung Hatta.

Baca juga:  MenKopUKM Ajak Industri Perbankan Untuk Lebih dari Sekedar Memberikan Kredit

“Kita berkumpul disini untuk menyatukan asa, kalau kita harus saling bersatu dan tolong menolong. Jadi budidayakan sikap tolong menolong itu dan upayakan lebih kooperatif,” ucap Sularto.

Salah satu pesan penting dari narasumber adalah mengenai pentingnya keterbukaan dan diskusi di antara anggota. Dalam sambutannya, beliau mendorong anggota untuk saling terbuka, berbagi informasi, dan berdiskusi secara konstruktif. 

Keterbukaan ini akan memungkinkan anggota untuk memanfaatkan fasilitas yang ada dengan lebih baik dan memperkuat hubungan di antara mereka.

Narasumber juga menekankan bahwa komunikasi yang baik dapat membantu mengatasi masalah dan menemukan solusi yang lebih efektif. Dengan adanya forum untuk berdiskusi dan berbagi ide, anggota dapat lebih mudah berkolaborasi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.

“Kalau koperasi lain cuma pinjam doang, koperasi kita berbeda. Apa yang bisa kita dibantu disini, diskusikan. Jadikan ini rumah pemberdayaan anggota. Jadi, eksplorasi fasilitas dan layanan yang ada disini. Gratis, tidak ada pembiayaan.” kata Sularto.

Salah satu pernyataan yang menarik dari narasumber adalah mengenai peran kepercayaan dalam transaksi koperasi. 

Baca juga:  Rencanakan Ibadah Qurban dengan Berkoperasi

Beliau menjelaskan bahwa di dalam koperasi ini, kepercayaan antar anggota bisa menjadi jaminan yang lebih kuat dibandingkan dengan jaminan formal. Dengan saling percaya dan memiliki integritas tinggi, kebutuhan akan jaminan formal dalam transaksi keuangan menjadi tidak begitu penting.

“Kalau sudah saling percaya, maka jaminan itu bisa tidak harus ada. Kita bisa kasih dana talangan. Prinsipnya harus saling bisa dipercaya,” tutup Sularto.

Melalui pesan-pesan yang disampaikan oleh narasumber, diharapkan anggota dapat lebih aktif dalam memanfaatkan fasilitas yang ada, terbuka dalam komunikasi, dan menjaga rasa saling percaya. 

Dengan semangat kebersamaan dan tolong menolong, Koperasi Kopasjadi bertekad untuk terus berkembang dan memberikan manfaat yang optimal bagi seluruh anggotanya. (IT/Beritakoperasi)