Jakarta, Beritakoperasi – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KemenKop UKM) bersama Kurowo Laboratory dari Jepang memulai kolaborasi di bidang ekonomi hijau.

Kolaborasi ini untuk memperkenalkan kompor ramah lingkungan kepada pelaku UMKM dan masyarakat di Kabupaten Lebak dan Pandeglang, Banten, pada 26-27 Agustus 2024.

Deputi Bidang Usaha Mikro KemenkopUKM, Yulius, mengungkapkan bahwa inisiatif dari Kurokawa Laboratory ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat pedesaan mengenai kesehatan dan membuka peluang pengembangan ekonomi hijau di kalangan UMKM.

Pada tahap sosialisasi, masyarakat diterangkan mengenai bahaya asap memasak yang dihasilkan tungku tradisional.

Dijelaskan bahwa asap tungku tradisional setara dengan menghisap 4000 batang rokok dalam sekali memasak. Ini tentu berbahaya dan mengancam kesehatan, khususnya bagi ibu hamil dan anak-anak.

Dalam sosialisasi tersebut, masyarakat dan pelaku UMKM diperkenalkan dengan tungku memasak inovatif yang mampu mengurangi emisi asap hingga 80 persen. 

Tungku tersebut dibuat dari pelet berbahan sekam sehingga ramah lingkungan, mengurangi risiko kesehatan, serta membantu melindungi lapisan ozon.

Baca juga:  Menjelang Akhir Jabatan, Teten Harap Inovasi Terhadap Koperasi dan UMKM Terus Berlanjut

Sekretaris Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKopUKM, Bagus Rachman, menambahkan bahwa pengembangan inovasi ini penting untuk memastikan manfaat ekonominya dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat. 

Prof. Motohiro Kurokawa dari Kurokawa Laboratory menjelaskan bahwa inovasi ini bertujuan mengurangi risiko kematian akibat asap serta mempermudah proses memasak di daerah pedesaan. 

“Penggunaan pelet sebagai bahan bakar, lebih praktis dan tidak memerlukan pemotongan seperti kayu bakar. Ini diharapkan menjadi solusi yang lebih sehat dan efisien,” ujar Motohiro.

Dalam kesempatan tersebut, tim gabungan dari Kurokawa Laboratory, yang terdiri dari tujuh mahasiswa Takasaki City University Jepang, bersama tim KemenkopUKM dan PLUT-KUMKM, mengunjungi Koperasi Create Handycraft Innovation Product (CHIP) di Pandeglang. 

Kunjungan ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi kemitraan dalam rantai pasok sektor ekonomi hijau, serta menjadi langkah awal dalam memproduksi kompor dan pelet di Indonesia. (IT/Beritakoperasi)