Jakarta, Beritakoperasi –  Dalam acara Nusantara Sharia Economic Forum (NUSHAF) 2024, Selasa (30/7) di Jakarta Timur, Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin menekankan pemahaman mengenai ekonomi syariah di Indonesia.

Wapres mengungkapkan bahwa kontribusi syariah dalam mengurangi emisi karbon akan semakin diperkuat dengan memasukan ekonom hijau sebagai pilar utama dalam Master Plan Ekonomi Syariah 2025-2029.

Kontribusi ini dapat berupa skema pembiayaan syariah untuk program ekonomi rendah karbon (green financing).

“Praktik ekonomi syariah dalam aktivitas bisnis dan perekonomian terus mengalami tren dari tahun ke tahun,” ujar Ma’ruf.

“Bahkan di tengah ketidakpastian ekonomi global, ekonomi syariah masih mencatat pertumbuhan dan menjaga ketahanan ekonomi nasional,” tambahnya.

Namun, pengembangan ekonomi syariah harus diimbangi dengan upaya meningkatkan literasi serta inklusi ekonomi dan keuangan syariah di masyarakat. Hal ini masih menjadi pekerjaan rumah yang belum sepenuhnya diselesaikan.

Saat ini, komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) bersama dengan kementerian dan lembaga terkait sedang menyusun strategi nasional untuk meningkatkan literasi dan inklusi ekonomi serta keuangan syariah.

Baca juga:  Teten Masduki: Ekonomi Global Sedang Kusut, Khawatir Pengaruhi UMKM

Wapres berharap dengan adanya acara NUSHAF 2024 ini dapat meningkatkan pemahaman tentang ekonomi syariah di Indonesia serta memberikan panduan mengenai arah pengembangan dan keberlanjutan. Untuk itu, Wapres meminta seluruh peserta forum untuk mengeksplorasi potensi sumber dan mekanisme pembiayaan syariah yang dapat digunakan dalam mendukung program transisi energi berkelanjutan.

Lebih lanjut, Wapres berharap diskusi dalam forum ini dapat menghasilkan rekomendasi dan masukan bagi pemerintah dalam merencanakan dan mengembangkan ekonomi syariah.

“Pembahasan hari ini agar menyentuh langkah konkret terkait pembiayaan bisnis energi dengan memperhatikan prinsip syariah yang sesuai,” imbuh Wapres. (IT/Beritakoperasi)