Jakarta, Beritakoperasi – Pemerintah menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai Rp 300 triliun tahun ini dengan menerapkan skema credit scoring.

Menteri Koperasi dan UKM. Teten Masduki, mengungkapkan bahwa meskipun skema ini belum menjadi kewajiban, beberapa bank telah mulai mengadopsinya untuk membantu UMKM mendapatkan akses lebih mudah ke pembiayaan.

Teten mengharapkan agar para bank segera menerapkan skema ini, karena menggunakan data historik saja tidak cukup untuk membantu lebih banyak UMKM mendapatkan akses pembiayaan.

Menurut Teten, credit scoring telah diterapkan di 145 negara lain dan hasil uji coba terhadap 72 ribu UMKM menunjukan peningkatan penyaluran KUR sebesar 5%.

Data realisasi penyaluran KUR pada semester pertama tahun 2024 mencapai 141,85 triliun atau 47,3% dari target tahun ini.

Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai bank terbesar dalam penyaluran KUR telah menyalurkan Rp 76,4 triliun, setara dengan 46,3% atau Rp 165 triliun dari target mereka.

Bank Mandiri menyalurkan KUR sebesar Rp 19,33 triliun pada semester 1, setara 51,6% jatah KUR perseroan tahun ini. Sementara KUR BNI di paruh pertama tahun 2024 sebesar Rp 6,9 triliun, setara 38% dari kuota tahun ini. 

Baca juga:  KemenKopUKM Luncurkan EFF 2024 untuk Dukung Kesempatan Investasi dan Pembiayaan Bagi Wirausaha dan Startup

Teten juga menegaskan perlunya inovasi dari sektor perbankan dan dukungan kebijakan dari OJK untuk memastikan lebih banyak UMKM dapat mengakses pembiayaan, mengingat masih banyak UMKM terlayani oleh perbankan. (IT/Beritakoperasi)