Jakarta, Beritakoperasi – Selasa (23/7), di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menandatangani Nota Ksepahaman (MoU) atas kerja sama Koperasi Sentra Wisata Alam Nusantara (Kopisetara) dengan Indonesia Diaspora Network of the Americas (IDNA).
Kerja sama ini mengangkat tema Membangun Ekosistem Wisata Alam Indonesia. Teten Masduki, MenKopUKM berharap kolaborasi terstruktur Kopisetara dan IDNA menciptakan dampak pemberdayaan yang lebih luas (multiplier effect).
Fokus utamanya tidak hanya di sektor pariwisata, tetapi menggerakkan UMKM menuju pasar global, termasuk AS.
MoU tersebut mencakup berbagai bidang seperti pendidikan, pelatihan, pemasaran dan publikasi, pengembangan produk wisata, investasi dan pengelolaan fasilitas sarana, serta inovasi dan efisiensi untuk pertumbuhan yang berkelanjutan.
“Saya harap Kopisetara ini paling pahamlah bagaimana mengelola kekayaan alam kita yang luas biasa menjad potensi wisata alam. Saya juga sudah beberapa kali keliling dengan Kopisetara, banyak banget yang potensial. Nah tapi hal ini harus dihubungkan dengan investor karena itu saya berharap IDNA dapat menangkap peluang yang ada,” kata MenKopUKM.
MenKopUKM juga menyoroti potensi kerja sama ini dapat meningkapkan jumlah wisatawan nusantara baik domestik maupun mancanegara, yang pada gilirannya akan menarik minat investor untuk mengembangkan investor untuk mengembangkan infrastruktur pariwisata, memberdayakan UMKM, dan meningkatkan perekonomian lokal.
KemenKopUKM bersama Kopisetara dan IDNA menetapkan Danau Toba di Sumatera Utara titik awal proyek demostrasi kerja sama mereka. Proyek ini sebagai model bagi pengembangan wisata alam dan produk UMKM di Indonesia, serta meningkatkan eksposur internasional terhadap kekayaan alam Indonesia.
“Semoga ke depan dapat direplikasi di daerah lainnya, sehingga keindahan Indonesia mendapatkan eksposure yang mumpuni,” ungkap MenKopUKM.
Ketua Kopisetara, Eko Binarso, mengungkapkan bahwa kerja sama ini diharapkan dapat mengembangkan skala bisnis Kopisetara di pasar AS, yang selama ini sulit diakses lantara peraturan yang rumit.
Menurutnya, pariwisata Indonesia terlalu mengarah ke Eropa, belum menembus pasar AS. Maka diharapkan dengan kolaborasi ini menjadi langkah positif mengembangkan koperasi dan UMKM pariwisata di Indonesia ke skala global.
“Dengan menggabungkan keahlian dan sumber daya, kami memiliki tujuan untuk memberikan nilai tambah yang lebih besar kepada para pemangku kepentingan dan berkontribusi positif pada industri kami masing-masing,” kata Eko.
Selain itu, Presiden IDNA, Velisia Sitanggang, juga menyambut baik kerja sama ini. IDNA menyatakan bahwa kerja sama ini tidak hanya terbatas pada sektor pariwisata alam tetapi juga akan diperluas ke sektor lainnya. IDNA akan berperan sebagai fasilitator untuk menghubungkan Kopisetara dengan stakeholder di AS.
Setelah menandatangi MoU, IDNA mengusulkan kepada Kopisetara untuk mengidentifikasi kebutuhan yang ingin dihubungkan dengan pihak-pihak terkait di AS.
IDNA akan bertindak sebagai fasilitator dalam upaya untuk mempermudah koordinasi, mengingat perbedaan waktu yang signifikan antara dua lokasi tersebut. Sebagai organisasi nirlaba, IDNA berkomitmen untuk menggabungkan Diaspora Indonesia yang bermnat berbisnis dengan UMKM di Indonesia.
Velisia menekankan pentingnya kerja sama untuk memanfaatkan sinergi dalam menghadapi tantangan dan mengejar peluang yang dapat memberikan manfaat bagi pelanggan, komunitas, dan UMKM secara luas. (IT/Beritakoperasi)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.