Malang, Beritakoperasi – Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Seminar Nasional bertema “Revitalisasi Koperasi Indonesia Menjawab Tantangan Regulasi, Digitalisasi, dan Kompetisi Global” pada Kamis, 18 Juli 2024 di Grand Mercure Malang Mirama. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Koperasi ke-77.
Seminar menghadirkan tiga narasumber utama, yaitu Prof. Dr. Ahmad Subagyo (Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Institut Manajemen Koperasi Indonesia), Budi Suharto (perwakilan Kementerian Koperasi dan UKM RI), dan Herman Soepardjono (Ketua Pengurus Koperasi Produsen Agro Niaga Jabung Syariah Jawa Timur).
Dalam paparannya, Prof. Ahmad Subagyo menekankan pentingnya revitalisasi koperasi di era digital melalui strategi dan inovasi. Beliau menyoroti fakta bahwa hanya 0,73% koperasi di Indonesia yang telah menerapkan digitalisasi, sementara 59% dari 212 juta pengguna internet di Indonesia berbelanja secara online.
“Keterlambatan mengadopsi teknologi akan menghambat regenerasi koperasi, terutama menghadapi Indonesia emas 2045,” ujar Prof. Subagyo. Beliau memaparkan beberapa strategi kunci, termasuk pengembangan platform digital terintegrasi, implementasi layanan keuangan digital, dan peningkatan literasi digital bagi pengelola dan anggota koperasi.
Sementara itu, Budi Suharto dari Kemenkop UKM menyampaikan kebijakan pemerintah dalam mendukung revitalisasi koperasi. Beliau menjelaskan target pemerintah untuk menciptakan 500 koperasi modern pada tahun 2024, serta upaya-upaya regulasi untuk mendukung inovasi dan pengembangan koperasi di era digital.
Herman Soepardjono berbagi pengalaman praktis dalam memimpin Koperasi KAN Jabung yang telah berhasil mengadopsi teknologi digital dalam operasionalnya. Beliau menekankan pentingnya kolaborasi dan peningkatan kapasitas SDM dalam menghadapi tantangan digitalisasi.
Seminar ini dihadiri oleh lebih dari 100 peserta dari berbagai koperasi di Jawa Timur. V. Ratih Murwani, Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur, dalam sambutannya menyatakan bahwa seminar ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan strategi bagi koperasi di Jawa Timur untuk bertransformasi menghadapi era digital.
Acara ditutup dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana para peserta antusias mendiskusikan berbagai tantangan dan peluang yang dihadapi koperasi dalam era digital. Seminar ini menjadi momentum penting bagi gerakan koperasi di Jawa Timur untuk mempersiapkan diri menghadapi transformasi digital dan persaingan global.
Sularto Aras Hamka, Ketua Umum Asosiasi Manajer Koperasi Indonesia (AMKI) di tempat terpisah meniali bahwa revitalisasi koperasi sangat mendesak diperlukan dalam menjawab tantangan regulasi, digitalisasi, dan kompetisi yang semakin ketat.
“Koperasi dihadapkan pada situasi mau tidak mau berubah, sebagai salah satu elemen pelaku ekonomi nasinonal dilihat dari sisi assetnya koperasi masih tergolong kecil, dengan hanya asset Rp 270 T ini terlihat kecil jika dibandingkan dengan salah satu pelaku perbankan saja. Misalnya bandingkan dengan BRI yang assetnya Rp 1870 T. Padahal asset Rp 270 T ini sdh melibatkan seluruh gerakan koperasi dari berbagai jenis koperasi. Jadi mau tidak mau harus berubah koperasi kita” pungkas Sularto. (STO/Beritakoperasi)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.