Panas Perang Iran-Israel, Pemerintah Ungkap Nasib WNI

Rabu, 12 Juni 2024 - 03:38

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Beritakoperasi, Purwokerto – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi buka suara terkait perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di negara-negara konflik yang tengah memanas, salah satunya di Iran dan Israel.

Retno mengatakan pihaknya terus melakukan komunikasi serta koordinasi dengan beberapa Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Amman di Yordania dan KBRI Teheran di Iran, termasuk di Mesir dan negara-negara Timur Tengah lain.

"Kita terus melakukan komunikasi dan koordinasi. Travel advice sudah dikeluarkan pada 13 April yg lalu, kemudian hotline juga sudah kita pasang di akun Twitter Kementerian Luar Negeri, sehingga jika para WNI yang tinggal di tempat-tempa tersebut dapat menghubungi hotline KBRI," papar Retno selepas Rapat Terbatas pada Selasa (16/4/2024).

Retno juga menyebut pihaknya juga telah melakukan komunikasi langsung dengan WNI yang berada di Iran dan juga Israel pada 14 April lalu. Komunikasi ini bertujuan untuk memberikan arahan jika eskalasi terus meningkat.

"Sekali lagi kita pantau dari dekat, kita waspada dan kita terus lakukan upaya diplomatik agar masing-masing pihak menjaga, menahan diri self restrain dan kita mencoba untuk bicara dengan sebanyak mungkin pihak untuk menggunakan pengaruhnya agar eskalasi tidak terjadi," tutupnya.

Baca juga:  Implikasi Kebijakan Moratorium Koperasi

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Judha Nugraha juga menyampaikan hal serupa. Ia menyebut pada tanggal 13 April 2024, Kemlu telah menyampaikan imbauan kepada para WNI untuk tingkatkan kewaspadaan dan menunda perjalanan ke Iran dan Israel.

"Secara khusus kami menghimbau para WNI untuk menunda perjalanan non-esensial ke wilayah Iran maupun Israel. Kami masih mencatat ada WNI kita yang melakukan perjalanan wisata religi ke Israel dalam kondisi saat ini, dan kami sangat tidak menyarankan untuk berpergian saat ini," kata Judha dalam program Profit di CNBC Indonesia, Selasa (16/4/2024).

Judha menyebut saat ini ada sekitar 90 WNI yang melakukan wisata religi di wilayah Israel. Namun dari jumlah tersebut, sebagian WNI sudah pulang difasilitasi oleh KBRI Amman dan masih ada sekitar 31 WNI tersisa.

"Sesuai dengan parameter yang ada di rencana kontijensi, ada berbagai macam parameter untuk penetapan status siaga bencana 3, siaga 2 maupun siaga 1. Ketika situasi sudah membahayakan secara nyata bagi keselamatan warga negara atau masuk siaga 1, kita akan melakukan proses evakuasi WNI," jelasnya.

Baca juga:  SeskemenkopUKM: Koperasi Bisa Jadi Motor Pendirian Bank Sampah Komunitas

"Tentu kita tidak mengharapkan menuju ke arah sana, namun persiapan sudah kita lakukan untuk memastikan bahwa kita siap menghadapi berbagai macam kemungkinan,'' tambahnya.
Menurut KBRI Amman, hingga saat ini tidak ada informasi WNI yg terdampak dalam serangan balasan Iran ke Israel pada tanggal 14 April 2024 lalu.

Database KBRI Amman mencatat terdapat 115 WNI yg berada di Israel. Mayoritas menetap di Jerussalem, Tel Aviv dan Arava. Sedangkan KBRI Tehran mencatat terdapat 376 WNI yang menetap di Iran, yang mayoritas adalah pelajar atau mahasiswa di kota Qom. (Beritakoperasi/Izul)
 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari BeritaKoperasi.com di Telegram dengan cara klik link berikut ini : t.me/beritakoperasi.

Berita Terkait

Menteri Teten Ungkap Lima Pondasi untuk Pelaku UMKM dan Dorong UMKM Konsolidasi dalam Wadah Koperasi
Dukung Pemenuhan Komitmen Perizinan Koperasi, Diskop UKM Jatim Gelar Kegiatan Uji Kompetensi Koperasi
PP Nomor 28/2024 Dinilai Merugikan Penjualan Pedagang Kelontong dan Koperasi
Mie Ayam Mbah Uti: Melestarikan Resep Keluarga dan Menambahkan Sentuhan Modern
Kebersamaan dan Kepercayaan: Koperasi Kopasjadi Sukses Gelar Acara Pembinaan dan Pemberdayaan Anggota
Keuangan Syariah jadi Kunci Pembangunan Ekonomi Nasional Indonesia
Dukungan UMKM tidak Efektif, Apa yang Salah Dengan Implementasi Program Pemerintah?
Kolaborasi Internasional: KemenKopUKM dan Kurokawa Laboratory Jepang Dukung Ekonomi Hijau di Banten
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 7 September 2024 - 04:37

Menteri Teten Ungkap Lima Pondasi untuk Pelaku UMKM dan Dorong UMKM Konsolidasi dalam Wadah Koperasi

Sabtu, 7 September 2024 - 04:33

Dukung Pemenuhan Komitmen Perizinan Koperasi, Diskop UKM Jatim Gelar Kegiatan Uji Kompetensi Koperasi

Sabtu, 7 September 2024 - 04:30

PP Nomor 28/2024 Dinilai Merugikan Penjualan Pedagang Kelontong dan Koperasi

Jumat, 6 September 2024 - 20:25

Mie Ayam Mbah Uti: Melestarikan Resep Keluarga dan Menambahkan Sentuhan Modern

Jumat, 6 September 2024 - 20:15

Kebersamaan dan Kepercayaan: Koperasi Kopasjadi Sukses Gelar Acara Pembinaan dan Pemberdayaan Anggota

Jumat, 6 September 2024 - 13:36

Dukungan UMKM tidak Efektif, Apa yang Salah Dengan Implementasi Program Pemerintah?

Jumat, 6 September 2024 - 13:32

Kolaborasi Internasional: KemenKopUKM dan Kurokawa Laboratory Jepang Dukung Ekonomi Hijau di Banten

Kamis, 5 September 2024 - 14:09

Kabar Duka: Ekonom Senior Faisal Basri Tutup Usia, Indonesia Kehilangan Tokoh Penting

Berita Terbaru