Berita Koperasi, Madura – Untuk meningkatkan kualitas SDM pengurus dan anggota koperasi, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) kembali menggulirkan program magang salah satunya melalui pemagangan pengurus koperasi bidang serat alam di NTT tepatnya ke Rumah Serat Daun Agel di Bangkalan, Madura, Jawa Timur.

 

"Kami berupaya meningkatkan keterampilan anggota koperasi dalam pengolahan serat alam menjadi barang bernilai ekspor melalui pemagangan di Lembaga Pengolahan Serat Alam Daun Agel Bangkalan," kata Asisten Deputi Bidang Pengembangan SDM Perkoperasian dan Jabatan Fungsional Deputi Bidang Perkoperasian KemenKopUKM Nasrun Siagian, pada acara penyerahan peserta magang dan studi banding pengurus dan anggota koperasi di Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Jumat (28/10).

 

Ketiga koperasi dari NTT tersebut adalah Koperasi Cinta Setia (Kabupaten Ngada), Koperasi Jasa Tanaoba Lais Manekat Indonesia (Kota Kupang), dan Koperasi Produsen Kasih Sejahtera Utama (Kota Kupang).

 

"Provinsi NTT kaya akan bahan baku serat alam, jumlahnya melimpah dan beragam," kata Nasrun.

 

Selain sektor pangan, pariwisata dan kerajinan tangan juga menjadi bagian yang disasar KemenKopUKM untuk diintervensi melalui program pelatihan, pendampingan, hingga magang.

Baca juga:  Apresiasi W20 Indonesia 2022 UMKM Expo, Teten Masduki Dorong UMKM Perempuan Go Digital

 

"Koperasi yang bergerak di bidang kerajinan berbahan baku serat alam, sangat prospektif untuk pasar luar negeri. Pasar kerajinan berbahan baku serat alam, pasarnya masih bagus, dan Daun Agel siap menampung hasil produk koperasi peserta magang," kata Nasrun.

 

Nasrun berharap, melalui magang diharapkan terjadi transformasi pengetahuan dan inovasi baru yang dapat ditumbuhkembangkan koperasi di daerahnya. "Pelatihan ini menjadi bagian dari transformasi koperasi biasa menjadi koperasi modern," kata Nasrun.

 

Menurut Nasrun, koperasi harus tampil mengagregasi produk-produk anggota dan buyer atau offtakernya. Artinya, dengan offtaker yang sudah tersedia, koperasi dapat melibatkan masyarakat lebih banyak lagi agar turut aktif memproduksi kerajinan dari bahan serat alam.

 

"Dengan seperti itu, muaranya adalah meningkatnya kesejahteraan masyarakat di NTT. Ini menjadi alternatif solusi bagi masyarakat anggota koperasi di Ngada atau Kota Kupang," ujar Nasrun.

 

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bangkalan Iskandar Ahadiyat menjelaskan sekilas tentang Lembaga Daun Agel yang berdiri pada 2008 di Bangkalan Madura.

Baca juga:  LPDB KUKM Jadi Solusi Pembiayaan Mikro bagi Koperasi Tanpa Tunggakan

 

Bidangnya adalah produksi kerajinan tangan dengan bahan baku dari serat daun palem (Agel). Di sana, produk dirajut menjadi tas, topi, dompet, karpet, dan sebagainya. "Kerajinan berbahan baku Daun Agel tersebut sudah merambah ke pasar Internasional. Salah satunya di Negeri Sakura Jepang," kata Iskandar.

 

Dia pun berharap koperasi sudah harus menerapkan tata kelola koperasi yang baik (Good Cooperative Governance/GCG). Oleh karena itu, para peserta magang dimintanya bersungguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan ini.

 

Sehingga, kata Iskandar, ilmu dan praktiknya nanti dapat menjadi bekal setelah kembali menjalani aktivitas usaha koperasi sehari-hari. “Kunci kesuksesan koperasi yaitu pengurus harus fokus, amanah, dan istiqomah," ujar Iskandar. (Lintang/BeritaKoperasi/Sumber:KemenKopUKM)