Beritakoperasi, Jakarta – Langkah Indonesia dalam mendorong hilirisasi produk sawit berbasis koperasi mendapat angin segar dari kerja sama internasional.

Pernyataan ini tepat disampaikan usai Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Denis Chaibi dan delegasi di Jakarta, Jumat (11/4/2025).

Pertemuan tersebut membahas keberlanjutan industri kelapa sawit berbasis koperasi untuk mendorong praktik pengelolaan yang ramah lingkungan sekaligus meningkatkan kualitas produk agar dapat bersaing secara global.

Menkop menjelaskan Uni Eropa merupakan mitra strategis Indonesia untuk mengembangkan koperasi, termasuk juga potensi kerjasama atau funding. 

Peluang kolaborasi ini dapat dimanfaatkan koperasi di Indonesia untuk mempercepat pembentukan ekosistem produksi minyak sawit mentah (CPO) berkelanjutan milik koperasi.

Selain itu, kata Menkop lagi, langkah ini juga sebagai tindak lanjut dari program pemerintah untuk melakukan hilirisasi sumber daya alam (SDA).

Tidak berhenti di sawit, hilirisasi juga diperluas ke sektor lain seperti nikel, tembaga, dan mineral lain.

“Koperasi mempunyai potensi untuk menggarap berbagai hilirisasi mulai dari mineral seperti nikel, lithium, bauksit, dan tembaga, termasuk sawit,” sebut Menkop.. 

Baca juga:  UMKM akan Terlibat dalam Proyek Pembangunan 3 Juta Rumah

“Koperasi modern semakin berperan penting dalam mendorong hilirisasi sumber daya alam di berbagai daerah di Indonesia, sekaligus menguatkan industri menengah nasional,” imbuhnya.

Menurutnya, koperasi tidak hanya sebagai wadah pengumpul hasil panen atau tambang, tetapi juga sebagai dapat menjadi pelaku industri, salah satunya melalui pembangunan pabrik milik koperasi.

“Dengan adanya pabrik yang dikelola oleh koperasi, maka petani mendapat nilai tambah dari kebun sawitnya. Bukan hanya dijual tandan buah segar (TBS), tetapi bisa diolah,” ujar Budi Arie.

Di sisi lain, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Denis Chaibi, menyambut baik semangat ini. Dalam pertemuan tersebut, ia menyampaikan minat Eropa untuk terlibat dalam proyek-proyek penguatan komoditas berkelanjutan, antara lain kayu (timber), minyak sawit (palm oil), karet (rubber), cokelat dan kopi. (IT/Beritakoperasi)