Magelang, Beritakoperasi – Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi, mengajak para kepala daerah untuk mengoptimalkan peran koperasi dalam pembangunan wilayahnya.

Menurutnya, koperasi dapat menjadi sarana memperkuat perekonomian masyarakat sekaligus mengurangi ketimpangan yang masih terjadi di berbagai daerah.

“Bahwa koperasi sebagai sosial kapital diharapkan bisa diwujudkan di setiap daerah di Indonesia,” kata Budi dalam pemberian pembekalan (retret) kepala daerah di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, Kamis (27/02/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Budi menguraikan tiga program utama yang tengah dijalankan Kementerian Koperasi. Program tersebut mencakup penguatan kelembagaan koperasi, penyelesaian permasalahan koperasi beserta pengawasannya, serta peningkatan skala usaha dan partisipasi anggota koperasi.

Selain itu, ia menyoroti keberadaan koperasi yang menyimpang dari prinsip dasarnya, Ia menyebut pentingnya mengatasi persoalan koperasi yang merugikan masyarakat dengan modus penghimpunan dana yang tidak bertanggung jawab.

“Saya ingin menyelesaikan seluruh permasalahan koperasi, terutama koperasi yang menipu dana masyarakat. Karena itu bukan koperasi, itu rentenir berkedok koperasi,” ujarnya. 

Dalam keanggotaan, Budi menyebut jumlah target anggota koperasi adalah 60 juta anggota dalam waktu dekat, namun saat ini masih ada di angka 29,8 juta anggota koperasi di Indonesia.

Baca juga:  KemenKop UKM Luncurkan Program E-Learning untuk Peningkatan SDM Usaha Mikro

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa koperasi memiliki peran besar dalam menciptakan kesejahteraan yang merata. 

Sejumlah negara telah membuktikan bahwa koperasi mampu berkembang dan memberikan manfaat luas, seperti Rabobank di Belanda dan Credit Agricole di Prancis. Bahkan, beberapa klub sepak bola ternama, seperti Barcelona dan Real Madrid, menerapkan sistem koperasi dalam pengelolaannya.

Budi juga menyoroti peluang koperasi dalam sektor pertambangan di Kalimantan. Menurutnya, sumber daya alam yang ada sebaiknya dikelola dengan melibatkan masyarakat setempat melalui koperasi, agar manfaatnya dapat dirasakan lebih luas.

“Harus ada masyarakat lokal di sana supaya hasil-hasil tambang itu bisa dinikmati oleh masyarakat terutama masyarakat lokal dan masyarakat sekitar,” ujarnya.

Budi menegaskan, koperasi bisa menjadi alat mewujudkan keadilan sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan pengelolaan yang baik, lanjutnya, manfaat koperasi bisa dirasakan berkelanjutan. 

“Koperasi adalah alat, instrumen mewujudkan keadilan sosial untuk kemakmuran masyarakat yang berkelanjutan,” ucapnya. (IT/Beritakoperasi)