Bekasi, Beritakoperasi – Koperasi Mambo Mina Mekar Sejahtera di Muaragembong, Kabupaten Bekasi menggelar panen perdana ikan kakap putih dan kerapu.

Wakil Menteri Koperasi, Ferry Juliantono turut hadir dalam panen tersebut dan mengapresiasi keberhasilan koperasi dalam mengoptimalkan lahan kritis menjadi tambak produktif.

Lebih dari itu, koperasi ini dinilai mampu melakukan transformasi dari pola budidaya tradisional menjadi modern.

Selain itu, Wamenkop menyebut koperasi ini diproyeksikan menjadi contoh bagi koperasi produsen lainnya.

“Ini merupakan bukti bahwa koperasi mampu ikut terlibat dalam peningkatan produksi pangan dalam hal ini budidaya ikan dengan skala yang lebih intensif. Ini sekaligus menjadi contoh bahwa koperasi bisa mendukung program Asta Cita terkait ketahanan dan swasembada pangan,” kata Wamenkop Ferry Juliantono, Rabu (22/01/2025)

Sebagai bentuk dukungan, Kementerian Koperasi akan memfasilitasi kemudahan akses pembiayaan melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB). Tidak hanya itu, pendampingan dan pelatihan bagi anggota koperasi juga akan terus diupayakan demi meningkatkan kompetensi sumber daya manusia.

Di sisi lain, Kemenkop juga akan menjalin koordinasi dengan lintas sektoral untuk memastikan kebutuhan primer dari koperasi ini dapat terpenuhi seperti perbaikan infrastruktur jalan hingga sarana dan prasarana produksi.

Baca juga:  COIN 2024 Jadi Media Perkuat Ekosistem Koperasi di Jakarta

“Nanti kita akan dorong koperasi ini untuk mampu meningkatkan volume produksi dan juga keperluan penambahan fasilitas processing maupun untuk kegiatan pelatihan untuk meningkatkan pemasaran dan penjualan dari hasil budidaya di sini,” ucap Wamenkop Ferry.

Untuk meningkatkan produktivitas hasil budidaya perikanan, Ferry mendorong untuk dilakukan revitalisasi kolam tambak dan melakukan modernisasi secara lebih masif untuk efisiensi usaha.

Lebih lanjut, Koperasi Mambo Mina Mekar Sejahtera juga akan diikutsertakan dapat menjadi pemasok utama bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) pada program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Tadi disampaikan bahwa ada kemungkinan untuk melakukan budidaya ikan Nila untuk bisa dipasok kepada unit pelayanan atau dapur yang ada di sekitar Muaragembong sini,” kata

Hal ini diperkuat dengan rata-rata produksi harian yang sangat inggi.

Ketua Koperasi Mambo Mina Mekar Sejahtera, Muhammad Ihsan, menyebut permintaan pasar Jabodetabek terhadap ikan kakap putih dan kerapu sangat tinggi, dengan rata-rata produksi harian mencapai 100 kilogram.

Hasil budidaya ikan ini selanjutnya didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan hotel dan restoran di area Jabodetabek.

Baca juga:  Kemenkop Berencana Kembalikan Jamkrindo dan Inkopin jadi BLU Koperasi

Ihsan mengungkapkan sudah ada permintaan ekspor, namun terbatas pada prioritas pasar domestik.

“Kami bertekad untuk menjadikan koperasi ini sebagai pusat inovasi dan penggerak utama budidaya ikan air payau untuk menjadi tambak intesif,” kata Ihsan.

Namun, tantangan tetap ada. Ancaman banjir rob dan terbatasnya kapasitas revitalisasi kolam tambak menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.

Ia berharap dukungan dari pemerintah, khususnya Kemenkop, dapat menjadi solusi atas kendala tersebut.

“Kami perlu dukungan banyak dari pemerintah terutama dari Kemenkop dan kementerian lain. Kami sangat butuh dukungan dari infrastruktur umum terutama prasarana sarana tambak yang kondisinya saat ini sudah tidak beraturan,” kata Ihsan. (IT/Beritakoperasi)