Bandung, Beritakoperasi- Hari ini, Kota Bandung menyelenggarakan acara peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) di Hotel Harris Bandung dengan tema “Sinergitas 4 Pilar Koperasi Modern Menuju Indonesia Emas 2045”.

 

Kegiatan ini menghadirkan Prof. Dr. Ahmad Subagyo, Wakil Rektor III IKOPIN University, sebagai narasumber utama.

 

Prof Subagyo menegaskan bahwa sejarah koperasi di Indonesia tidak bisa melupakan momen penting di Tasikmalaya Jawa Barat.

 

Kongres Koperasi Pertama di Indonesia diselenggarakan di Tasikmalaya pada 11-14 Juli 1947. Kongres ini berlangsung di Gedung Pabrik Tenun Perintis milik Pusat Koperasi Kabupaten Tasikmalaya dan dihadiri oleh sekitar 500 peserta dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk Jawa-Madura, Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi

 

“Makna Harkopnas yang lahir dari Kongres pertama Gerakan Koperasi Indonesia di Tasikmalaya pada situasi sulit pasca kemerdekaan” papar Profesor kelahiran Pekalongan ini.

 

Ia juga menegaskan para pendahulu bangsa ini tak mengenal lelah berjuang dengan segala keterbatasan yang ada, bahkan di Bandung sedang berkobar perang atas agresi Belanda II dan Bandung menjadi lautan api tapi semangat gerakan koperasi tak padam.

Baca juga:  Masalah Biaya PBG dan SLF Menjadi Kendala Bagi Koperasi Baru di Kendal

 

“Komitmen pendahulu bangsa ini untuk memperkuat gerakan koperasi sebagai alat perjuangan ekonomi rakyat Indonesia. Ikrar tersebut mencerminkan semangat gotong royong dan kebersamaan dalam menghadapi tantangan ekonomi pasca kemerdekaan” ujar tokoh koperasi sejak mahasiswa ini.

Prof Ahmad Subagyo Memberikan Paparan 4 Pilar Koperasi Modern

 

Prof Subagyo menekankan bahwa koperasi saat ini harus beradaptasi dengan teknologi dan regulasi agar tetap survive, tumbuh, dan maju menuju Indonesia Emas 2045.

 

Empat pilar koperasi modern yang dibahas adalah:

  1. Pilar Kelembagaan: Restrukturisasi dan penguatan kelembagaan koperasi.
  2. Pilar Bisnis: Pengembangan model bisnis yang inovatif dan adaptif.
  3. Pilar Keuangan: Akses pembiayaan yang lebih luas dan inklusif.
  4. Pilar Pengawasan Peningkatan transparansi dan akuntabilitas.

 

Prof. Subagyo juga menyoroti keberhasilan Jawa Barat dalam membangun ekosistem koperasi, seperti Koperasi Peternak Bandung Selatan (KPBS) yang memiliki rumah sakit, sekolah, industri pengolahan susu, dan peternakan sapi. Keberhasilan ini sejalan dengan perjalanan koperasi besar dunia seperti Fonterra dan Zen-Noh yang telah menunjukkan peran strategis dalam ekonomi global.

 

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi koperasi di Bandung untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. (IT/Beritakoperasi)

Baca juga:  Pastikan Koperasimu Siap! PT Surveyor Indonesia Akan Pimpin Verifikasi Nasional Koperasi Simpan Pinjam