Beritakoperasi, Jakarta – Koperasi masih banyak dipahami oleh sebagian besar masyarakat sebagai tempat meminjam semata, yang terlupakan adalah bahwa koperasi merupakan media bersama untuk saling menolong dan meningkatkan kesejahteraan.

Koperasi harus dipahami sebagai wahana untuk bekerjasama dan meningkatkan kesejahteraan bersama. Ini sesuai dengan dalil koperasi dari Al Quran yakni Al Maidah ayat 2. Dana tolong-menolonglah kamu dalam kebajikan dan takwa, inilah makna sesungguhnya berkoperasi.

Sejarah lahirnya koperasi menurut Bung Hatta, beliau bercita-cita saat itu menjadikan koperasi sebagai wadah yang harus digunakan untuk membantu masyarakat pribumi di Hindia-Belanda, untuk menghadapi sistem ekonomi kapitalisme barat yang bersifat eksploitatif.

Gagasan ekonomi Hatta merupakan pemikiran alternatif dari kapitalisme pasca revolusi industri yang melihat sendiri betapa terjadi penghisapan para pemilik modal. Bung Hatta saat belajar di Eropa, melihat bahwa kondisi ekonomi di Indonesa juga merupakan perpanjangan tangan dari kapitalisme global. Jadi, pemikiran ini telah digagas Bung Hatta sebelum kemerdekaan Indonesia.

Baca : Simpanan Umroh Bersama Kopasjadi

Baca juga:  Budi Arie Gandeng Kementerian Komunikasi Digital dalam Digitalisasi Koperasi

Mau Tahu Koperasi Syariah Arasy Wukir Jaladri, Klik Websitenya

Pemikiran-pemikiran Hatta dikirim dari Belanda dalam bentuk tulisan yang dimuat di media perjuangan berbaur dengan muatan lokal semangat dari Ki Hajar Dewantara dan semangat kebangkitan nasional dari Syarikat Dagang Islam. Dalam konsep ekonomi, Bung Hatta menggagas ungkapan sebuah istilah koperasi yang ia katakan sebagai persekutuan cita-cita atau di firma semacam persekutuan modal.

Bung Hatta, koperasi merupakan gerakan menghimpun kekuatan rakyat yang berserakan dan tidak terorganisir di masa penjajahan untuk menghadapi kaum kapitalis.

 

Melihat banyaj terjadi pergeseran di masyarakat tentang makna berkoperasi beberapa tokoh wonogiri antara lain, Tekad sukatno, Laman Utomo, Marjuki, Ocko Sunarko, Oo Priyatno, Parwidyana Kurniaputri serta Suharto memprakarasi berdirinya Koperasi Syariah Arasy Wukir Jaladri (Kopasjadi). Cek Website : www.kopasjadi.com

Koperasi ini akan menjadi koperasi nasional dalam satu dua tahun ke depan, namun untuk pertama kami beroperasi di Purwokerto. Tahun 2024 akan dibuka cabang di Wonogiri kemudian di Jabodetabek. Koperasi ini telah mengunakan core system ala perbankan sehingga bisa disebut sebagai koperasi modern.

Baca juga:  Dicecar Soal Keterlibatan Kasus Judi Online, Eks Menkominfo Budi Arie Mengaku Siap Diperiksa

Manajer Kopasjadi, Sefi Ahmafriani menjelaskan saat ini koperasi terus melalukan upaya memberikan kesejahteraan anggota pada empat aspek utama. “Konsentrasi kita adalah meningkatkan kesejahteraan pada bidang pendidikan, ekonomi, sosial dan spiritual anggota” terang Sefi.

Baca : Mudahnya Ibadah Kurban Bersama Kopasjadi

“Kita saat ini masih konsen bagaimana mengajak koperasi menjadi intermediasi bagi terciptanya keadilan dan distribusi ekonomi. Yang punya uang silakan menyimpan dan yang membutuhkan modal bisa mengajukan pembiayaan” ujarnya lagi.

“Yang mau menjadi anggota sangat mudah, tinggal setor simpanan pokok Rp 100 ribu,simpanan wajib Rp 25 ribu dan admin anggota Rp 5 ribu” pungkas Sefi.

Setoran simpanan juga sangat mudah, bisa melalui rekening atas nama Koperasi Arasy Wukir Jaladri di Bank Muamalat dengan no rek 5410087061 atau melalui scan QRIS Koperasi Arasy. Informasi silakan kontak Sefi 0831-1147-0901 atau Nina 0813-9378-5274. (Nina/Beritakoperasi)