Jakarta, Beritakoperasi – Koperasi di Indonesia bersiap memasuki babak baru dengan merambah sektor usaha berskala besar. 

Wakil Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, mengungkapkan bahwa transformasi koperasi kini tengah diarahkan agar tidak hanya bergerak di sektor mikro dan menengah, tetapi juga mampu bersaing di tingkat industri besar.

“Nah, Indonesia sekarang di era pemerintahan Pak Prabowo, Insyaallah kita sekarang sudah mulai transformasikan koperasi masuk ke sektor usaha yang besar,” kata Ferry Juliantono dalam keterangan tertulis, Senin (10/2/2025).

Hal ini disampaikan Ferry saat pelantikan pengurus pusat IKA Unpad sekaligus Dialog Kebangsaan dengan tema Penegakan Kembali Ekonomi Pancasila Menuju Keadilan Sosial di Indonesia di Gedung Tribata, Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Minggu (9/2).

Sebagai bagian dari langkah strategis tersebut, koperasi dalam waktu dekat direncanakan memiliki pabrik susu skala besar. Oleh karena itu, ia memohon restu kepada seluruh rakyat Indonesia agar pabrik susu yang dibangun koperasi berjalan dengan baik.

“Jadi kita akan punya pabrik susu yang dikelola koperasi sendiri, doain dalam waktu dekat kita akan punya pabrik susu sendiri,” katanya.

Baca juga:  Dorong Koperasi Sabang Patuh Regulasi, Disperindagkop Sabang Gelar Uji Sertifikat Koperasi

Tak berhenti di situ, koperasi juga diarahkan untuk memiliki bank sendiri sesuai cita-cita besar Presiden Prabowo Subianto, di mana koperasi bisa membangun pabrik dan juga bank sendiri.

“Insya Allah juga dalam waktu dekat, operasi akan punya bank lagi. Kemudian seperti cita-citanya Pak Prabowo smelter-smelter besar, kapal-kapal besar, pabrik-pabrik besar itu juga bisa dimiliki oleh koperasi di Indonesia,” tuturnya.

Selain berbicara mengenai masa depan koperasi, Ferry juga menyoroti pentingnya ekonomi Pancasila dalam menyeimbangkan peran koperasi, BUMN, dan korporasi dalam ekosistem ekonomi nasional. 

Ia menilai, konsep ini perlu terus dikembangkan, termasuk melalui kontribusi gagasan dari akademisi Universitas Padjadjaran (Unpad).

“Ini tentu butuh terobosan pemikiran dan tindakan yang bisa kita kontribusikan dan laksanakan oleh Universitas Padjadjaran. Unpad Bisa juga menjadi school of thought atau Rumah Gagasan bagi ekonomi Pancasila,” kata Ferry.

Sementara itu, dalam diskusi yang sama, Wakil Menteri BUMN, Dony Oskaria, menekankan bahwa BUMN saat ini diarahkan untuk tidak hanya mengejar profit, tetapi juga memberikan nilai nyata bagi masyarakat.

Baca juga:  Cerita Di Balik Penyerahan Rumah Gratis Kopsyah BMI Ke-477 Di Serang

“Presiden hari ini menghendaki BUMN melakukan reorientasi, agar tidak melulu profit melainkan memberi value bagi negara bagi rakyat Indonesia,” kata Dony. (IT/Beritakoperasi)