Surabaya, Beritakoperasi – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyambut baik program pembentukan 70.000 Koperasi Desa Merah Putih. Ia percaya program ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di pedesaan serta membantu mengurangi angka kemiskinan.
Hal tersebut disampaikan Khofifah dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Penguatan Ekonomi Desa bersama Bupati dan Wali Kota se-Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (3/3/2025).
Khofifah juga mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur siap mendukung penuh program nasional tersebut.
“Terkait Koperasi Desa, para Bupati dan Wali Kota mungkin sudah mulai ditemui oleh Kepala Desa masing-masing. Kita perlu mencari format yang tepat agar kehadiran Kopdes benar-benar produktif, terutama jika desa tersebut sudah memiliki BUMDes dan koperasi yang berjalan,” ujar Khofifah.
Lebih lanjut, Khofifah menjelaskan bahwa pengembangan Koperasi Desa Merah Putih akan dilakukan melalui tiga model.
Pertama, membentuk koperasi baru di desa-desa yang belum memiliki koperasi. Kedua, melakukan rebranding koperasi yang sudah ada agar lebih aktif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Ketiga, mengembangkan koperasi yang telah beroperasi dengan memperkuat perannya dalam jaringan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) atau lembaga desa lainnya.
Menurutnya, program ini selaras dengan visi pembangunan nasional, khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
“Koperasi Desa Merah Putih akan menjadi ujung tombak pembangunan desa. Insya Allah, peluncurannya pada 12 Juli mendatang dapat menjadi motor penggerak ekonomi sekaligus menurunkan kemiskinan,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Ahmad Zabadi menyampaikan bahwa program ini menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan perekonomian masyarakat desa.
“Program ini bertujuan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan di desa, seperti rantai distribusi pangan yang panjang, keterbatasan permodalan, serta dominasi middle man yang menekan harga petani dan meningkatkan biaya bagi konsumen,” katanya.
Ahmad menambahkan bahwa koperasi ini nantinya dapat berfungsi sebagai pusat produksi dan distribusi.
Dengan demikian, rantai pasok bisa diperpendek, harga di tingkat petani meningkat, harga ditingkat konsumen lebih stabil, serta tercipta lebih banyak lapangan kerja di desa. (IT/Beritakoperasi)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.