Jakarta, Beritakoperasi – Pemerintah melalui Kementerian Koperasi (Kemenkop) menginisiasi kemitraan dengan PT Berdikari Meubel Nusantara (BMN) Living untuk mempercepat pertumbuhan industri furnitur nasional.
Untuk diketahui, PT Berdikari Meubel Nusantara (BMN) Living yang merupakan anak usaha dari PT Berdikari, bagian dari holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pangan ID Food, telah sukses menyediakan produk furnitur unggulan di pasar ekspor.
Langkah ini diharapkan mampu menciptakan potensi kerja sama antara antara Kemenkop dan BMN.
“Kunjungan ini bertujuan untuk melihat langsung proses produksi dan kualitas produk BMN, serta membahas potensi kerja sama yang saling menguntungkan antara Kemenkop dan BMN,” jelas Wakil Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, saat mengunjungi pabrik dan showroom BMN Living di Pasuruan, Jawa Timur, Jumat (10/1).
Dalam kesempatan tersebut, Ferry menyoroti peran koperasi sebagai pilar ekonomi yang mampu menciptakan ekosistem inklusif dan berkelanjutan.
“Untuk itu, Kemenkop terus mendorong sinergi antara koperasi dengan berbagai sektor industri. Termasuk industri furnitur, untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Ferry optimis bahwa industri furnitur Indonesia memiliki prospek cerah di pasar global. Data menunjukkan, ekspor furnitur Indonesia mencapai 2,8 miliar dolar AS pada 2021, naik 33 persen dari tahun sebelumnya, dengan angka stabil di 2,9 miliar dolar AS pada 2022.
Produk-produk unggulan yang diminati di pasar internasional meliputi, meja konsol (console table), kursi dan bangku (stool) dari kayu dan rotan, keranjang rotan, dekorasi dinding, furnitur luar ruang dari kayu, aksesori dekoratif, dan peralatan dapur.
Sementara dari data Kementerian Perdagangan, produk-produk ini telah berhasil menarik minat pasar di kawasan Timur Tengah dan Afrika, dengan transaksi mencapai 6,11 juta dolar AS atau sekitar Rp 99,46 miliar dalam pameran internasional INDEX di Dubai.
Meski demikian, masih ada tantangan dalam persaingan daya saing produk furnitur Indonesia di pasar global. Untuk itu, Ferry menyarankan adanya upaya bersama untuk meningkatkan kualitas dan inovasi produk.
Deputi Bidang Pengembangan Talenta dan Daya Saing Koperasi Kemenkop, Destry Anna Sari, menyatakan bahwa kolaborasi ini bertujuan mendorong Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Menurut Destry, langkah ini tidak hanya mendukung program penggunaan produk dalam negeri, tetapi juga memberdayakan koperasi di sektor furnitur dan perumahan.
“Arahnya adalah menciptakan ekosistem bisnis yang inklusif, di mana koperasi berskala kecil dapat terhubung dan bekerja sama dengan industri besar,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur BMN, Andre Andika Adhiguna, menyebutkan bahwa produknya telah merambah pasar ekspor dengan Jerman sebagai pembeli utama.
“Artinya secara global produk BMN sudah diakui dan mampu bersaing. Dalam beberapa tahun terakhir, kami baru mulai membuka pasar lokal dengan kualitas internasional,” ucapnya.
Andre juga memastikan, saat ini produk furnitur yang dipasarkan BMN Living pun telah memenuhi TKDN hingga 40 persen sesuai dengan kebijakan Pemerintah.
Andre menambahkan, pihaknya berharap kemitraan ini dapat membuka peluang kerja sama lebih luas dengan koperasi dan UMKM, sekaligus menciptakan lapangan kerja baru di sektor padat karya ini.
“Kami berharap, dapat semakin membuka peluang kerja sama dengan para pelaku bisnis lokal, koperasi dan UMKM,” harapnya. (IT/Beritakoperasi)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.