Jakarta, Beritakoperasi – Kementerian Koperasi (Kemenkop) berencana gelontorkan dana puluhan miliar untuk program revitalisasi Koperasi Unit Desa (KUD).

Dalam kunjungannya ke Kabupaten Malang, Jumat (10/1/2024), Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono menguraikan peran KUD dalam mendukung beberapa agenda pemerintah, mulai dari swasembada pangan hingga program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kemenkop menyatakan akan memberikan dukungan tambahan bagi koperasi primer atau sekunder, khususnya yang berbentuk KUD.

Dukungan ini mencakup revitalisasi aset-aset KUD, seperti kantor dan gudang, untuk kemudian dilanjutkan dengan pengembangan usaha.

“Salah satu pengembangan usaha yang direncanakan adalah penambahan dryer untuk mengurangi kadar air gabah kering panen. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas gabah dan penyerapannya oleh Bulog,” ungkap Ferry saat berkunjung ke Kabupaten Malang, Jumat (10/1/2024).

Pada sektor dukungan untuk Program Makan Bergizi Gratis, koperasi sektor produksi akan berperan sebagai penyuplai kebutuhan dapur seperti beras, ikan, susu, ayam, sayur, buah, dan lainnya.

Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB)-KUMKM, Supomo, membocorkan dana untuk revitalisasi KUD mencapai lebih dari Rp70 miliar.

Baca juga:  OJK Sebut Ada Tantangan Transisi Koperasi Open Loop dan Close Loop

Jumlah tersebut disiapkan untuk revitalisasi KUD di sektor ketahanan pangan gula melalui koperasi tebu rakyat di bawah pembinaan PG Krebet Baru lebih dari Rp 70 miliar.

“Program revitalisasi ini difokuskan pada peningkatan bisnis KUD di sektor ketahanan pangan, khususnya gula dan tebu, serta penyaluran pupuk,” ungkapnya.

Revitalisasi ini dilakukan secara simultan, meliputi pembenahan kelembagaan dan peningkatan usaha, dengan dukungan dari LPDB-KUMKM. Nilai bantuan revitalisasi untuk masing-masing KUD akan bervariasi tergantung pada kebutuhan dan kapasitas serapan.

“Kita mulai dari hulu ke hilir, program kementerian sesuai dengan program pemerintah,” tuturnya.

Saat ini, pemerintah tengah menyiapkan peraturan pemerintah untuk mendukung penyaluran pupuk itu. Nantinya, KUD akan berperan sebagai distributor pupuk, bekerja sama dengan Pupuk Indonesia, untuk kemudian digunakan dalam pemupukan tebu.

“Tujuan utama revitalisasi KUD adalah meningkatkan pendapatan petani dan pasokan bahan baku untuk pabrik gula, sehingga diharapkan dapat meningkatkan produksi gula nasional,” bebernya.

Ketua Pusat Koperasi Primer Tebu Rakyat (PKPTR) Kabupaten Malang, KH Hamim Kholili, menyambut baik rencana revitalisasi ini.

Baca juga:  Strategi Kolaboratif: Meningkatkan Keuangan Bisnis Melalui Koperasi

Menurutnya, banyak KUD di sektor tebu yang berada dalam kondisi stagnan atau mati suri akibat kesulitan modal.

“Nah, kementerian tentunya nanti akan melihat beberapa koperasi yang sudah mati suri itu, apakah bisa sehat atau tidak. Kalau bisa disehatkan dengan bantuan dana bergulir itu, maka KUD yang sebelumnya mati suri akan berkembang, sehingga bisa berkontribusi dalam membantu program swasembada pangan,” katanya.

Untuk KUD yang sudah sehat, dana ini akan digunakan untuk regulasi pemupukan yang lebih tepat waktu, sehingga produktivitas tebu dapat meningkat.

“Selama ini pemupukan tebu yang dilakukan petani kerap tidak tepat waktu akibat masalah permodalan memang,” ungkapnya. (IT/Beritakoperasi)