Beritakoperasi, Purwokerto – Nilai tukar rupiah dibuka di posisi Rp16.234 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Senin (29/4) pagi.

Mata uang Garuda turun 24 poin atau minus 0,15 persen dibandingkan penutupan di hari sebelumnya.

Mirip, mata uang Asia mayoritas layu. Peso Filipina dan dolar Hong Kong jatuh 0,01 persen, rupee India minus 0,03 persen, baht Thailand merosot 0,05 persen, ringgit Malaysia ambrol 0,18 persen, won Korea Selatan ambruk 0,49 persen, dan yen Jepang jatuh 0,52 persen.

BACA JUGA: https://beritakoperasi.com/bi-terus-intervensi-pasar-akibat-rupiah-tertekan-dekati-rp-16300-per-dollar-as

Sedangkan penguatan hanya dirasakan dolar Singapura yang naik 0,01 persen. Sementara itu, yuan China macet pagi ini.

Akan tetapi, mata uang utama negara maju kompak menguat. Poundsterling Inggris naik 0,24 persen, euro Eropa menguat 0,20 persen, franc Swiss tumbuh 0,15 persen, dolar Australia melesat 0,40 persen, dan dolar Kanada plus 0,16 persen.


BACA JUGA: https://beritakoperasi.com/pelemahan-rupiah-bakal-berdampak-pada-harga-barang-impor-sampai-beras


Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan rupiah masih akan tertekan dolar AS hari ini. Meski, data personal consumption expenditures (PCE) AS pada Jumat (26/4) lalu menunjukkan kenaikan pada level inflasi, di mana masih sesuai perkiraan.

"Investor masih cenderung menghindari aset dan mata uang berisiko mengantisipasi pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) minggu ini," katanya 

Baca juga:  Pemerintah Siap Edarkan Beras Cadangan Untuk Mengatasi Kenaikan Harga


BACA JUGA: https://beritakoperasi.com/beritakoperasi-purwokerto-izul


Ia memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp16.200 sampai Rp16.300 per dolar AS pada hari ini.

(Beritakoperasi/Izul)