Harga Gula Naik Jadi Rp 17.500/Kg, Stok di Sejumlah Toko Ritel Langka!

Rabu, 12 Juni 2024 - 03:38

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Beritakoperasi, Purwokerto – Pemerintah menaikkan sementara harga acuan pemerintah (HAP) gula konsumsi menjadi Rp 17.500 per kilogram (kg). Namun, stok gula konsumsi di sejumlah ritel modern masih kosong.

Terdapat informasi dari empat ritel berbeda di kawasan Ciputat hingga Jombang, Tangerang Selatan. Tiga di antaranya ditemui stok gula kosong bahkan selama dua minggu terakhir ini.

Ritel modern pertama yang ditelusuri adalah Superindo di kawasan Serua, Ciputat. Pada rak khusus gula hanya terdapat pack gula yang berisi gula kemasan kecil-kecil. Harga yang tertera Rp 17.500/kg.

Petugas ritel tersebut mengatakan, stok gula sudah dua minggu kosong, artinya sejak beberapa hari sebelum lebaran. Menurut petugas, kekosongan ini terjadi karena suplier sedang libur.

"Gula (kosong) hampir 2 minggu karena supliernya masih libur sepertinya," ujar salah satu petugas, Jumat (19/4/2024).

Pihaknya belum mengetahui kapan stok gula akan masuk kembali. "Ada lagi kurang tahu kapan, ini beras udah ada, gula sekarang kosong," lanjutnya.

Kemudian, kondisi serupa juga terjadi di salah satu Indomaret di Serua, Ciputat. Menurut pekerja yang bertugas, stok gula sejak lama sulit.

Baca juga:  Kondisi Global Makin Ngeri, Wamenkeu: Suku Bunga The Fed Sulit Turun

"Dari sebelum lebaran nggak ada. Memang lagi susah," tuturnya.

Lalu stok gula di ritel Alfamidi juga di Jombang, Ciputat juga kosong. Rak gula di ritel tersebut sama sekali tidak ada gula satupun. Hanya tertera harga Rp 17.500/kg.

"Sudah lama nggak ada, belum tahu kapan ada lagi," ujar petugas ritel tersebut.

Hanya di Alfamart di lokasi yang sama memiliki stok gula. Menurut petugas di ritel tersebut, stok gula baru datang hari ini. Namun hanya dua merek saja yang ada dengan harga Rp 17.500/kg.

"Ini baru ada hari ini gula. Kemarin-kemarin memang lagi susah stoknya nggak ada," ujar dia.

Sebelumnya, Badan Pangan Nasional menaikkan sementara harga acuan pemerintah (HAP) gula konsumsi menjadi Rp 17.500 per kilogram (kg). Keputusan ini berlaku sejak 5 April sampai 31 Mei 2024.

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menjelaskan hal ini dilakukan agar ketersediaan gula pada lebaran lalu hingga setelahnya tercukupi di pasaran. Karena saat ini telah terjadi kenaikan harga gula secara signifikan.

Baca juga:  Konsumsi Pertamax Series Naik Saat Puncak Arus Balik Lebaran 2024

"Sudah kita berikan (relaksasi gula), jadi Rp 17.500/kg, sampai 31 (Mei), gula kan nggak hilang sekarang (makanya) ada relaksasi," ujar dia usai Halal Bihalal di Kantor Badan Pangan Nasional, Kamis (18/4/2024).

Kenaikan sementara itu dilakukan pertama karena kondisi harga gula saat ini tinggi di atas HAP atau di tingkat konsumen Rp 16.000/kg dan Rp 17.000/kg.

Untuk wilayah Maluku dan Papua serta daerah 3TP dengan harga rata-rata nasional Rp 17.960/kg (terendah di Kepulauan Riau Rp 16.333/kg dan tertinggi di Papua Pegunungan Rp 29.333/kg). Informasi dari pabrik gula, harga di pabrik saat ini berkisar Rp 15.300-15.700/kg.

Informasi dari pedagang pasar, pedagang membeli gula dari distributor/agen sekitar Rp 16.300-16.500/kg (curah 50 kg) sehingga pengecer menjual di atas HAP sekitar Rp 17.000-18.000/kg (kemasan 1 kg). (Beritakoperasi/Izul)

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari BeritaKoperasi.com di Telegram dengan cara klik link berikut ini : t.me/beritakoperasi.

Berita Terkait

Keuangan Syariah jadi Kunci Pembangunan Ekonomi Nasional Indonesia
Program Bantuan Hukum UMK Diperluas: KemenKopUKM dan Mitra LBH-UMK Siap Berikan Bimbingan dan Literasi
ICEFF 2024: Kadisparbud Jabar Dorong Sinergi Ekonomi Kreatif Syariah
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras
Penyebab Harga Bawang Merah Naik
Pengusaha Buka-bukaan Biang Kerok Gula Langka dan Mahal di Ritel
Indonesia Bidik Swasembada Gula, Perhutani Siapkan 2.300 Hektar Lahan Tebu
Neraca Perdagangan Maret 2024 Tembus USD 4,47 Miliar, BI Bakal Perkuat Kebijakan Moneter
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 7 September 2024 - 04:37

Menteri Teten Ungkap Lima Pondasi untuk Pelaku UMKM dan Dorong UMKM Konsolidasi dalam Wadah Koperasi

Sabtu, 7 September 2024 - 04:33

Dukung Pemenuhan Komitmen Perizinan Koperasi, Diskop UKM Jatim Gelar Kegiatan Uji Kompetensi Koperasi

Sabtu, 7 September 2024 - 04:30

PP Nomor 28/2024 Dinilai Merugikan Penjualan Pedagang Kelontong dan Koperasi

Jumat, 6 September 2024 - 20:25

Mie Ayam Mbah Uti: Melestarikan Resep Keluarga dan Menambahkan Sentuhan Modern

Jumat, 6 September 2024 - 20:15

Kebersamaan dan Kepercayaan: Koperasi Kopasjadi Sukses Gelar Acara Pembinaan dan Pemberdayaan Anggota

Jumat, 6 September 2024 - 13:36

Dukungan UMKM tidak Efektif, Apa yang Salah Dengan Implementasi Program Pemerintah?

Jumat, 6 September 2024 - 13:32

Kolaborasi Internasional: KemenKopUKM dan Kurokawa Laboratory Jepang Dukung Ekonomi Hijau di Banten

Kamis, 5 September 2024 - 14:09

Kabar Duka: Ekonom Senior Faisal Basri Tutup Usia, Indonesia Kehilangan Tokoh Penting

Berita Terbaru