Jakarta, Beritakoperasi – Kementerian Koperasi dan Kementerian Pariwisata merancang kolaborasi dalam mendorong kelompok sadar wisata (Pokdarwis) bertransformasi menjadi badan usaha koperasi. 

Langkah ini diharapkan dapat memperkuat tata kelola sektor pariwisata serta membuka akses pembiayaan dan pengembangan usaha bagi desa wisata.

“Kelompok sadar wisata yang ada di desa wisata itu bisa kami kembangkan untuk menjadi badan usaha koperasi sehingga bisa membantu pariwisata Indonesia menjadi lebih hebat lagi,” ujar Wakil Menteri Koperasi, Ferry Juliantono dalam keterangannya saat menerima audiensi dari Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa di ruang kerjanya, Jakarta, Jumat, 7 Februari 2025.

Ferry mengungkapkan bahwa banyak kelompok sadar wisata masih menghadapi kendala dalam pengelolaan destinasi, sehingga diperlukan penguatan kelembagaan.

Dengan perubahan status lembaga menjadi koperasi, Kemenkop dapat mendukung akses pembiayaan, meningkatkan daya saing, serta menyusun model bisnis yang lebih terstruktur.

Sebagai langkah awal, Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa telah merekomendasikan 17 desa wisata untuk menjadi pilot project badan usaha koperasi.

Baca juga:  Wamenkop Ungkap Bukti Sayang Presiden Prabowo kepada Koperasi

Berikut, daftar 17 desa wisata yang masuk pilot project:

  • Desa Wisata Hutatinggi, Samosir, Sumatera Utara
  • Desa Wisata Tipang, Humbang Hasundutan, Sumatera Utara
  • Desa Wisata Cemaga Tengah, Natuna, Kepulauan Riau
  • Desa Wisata Tari Rebo, Bangka. Kepulauan Bangka Belitung
  • Desa Wisata Pecinan Glodok, Jakarta Barat, DKI Jakarta
  • Desa Wisata Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta
  • Desa Wisata Karanganyar, Magelang, Jawa Tengah
  • Desa Wisata Kampoeng Heritage Kajoetangan, Malang, Jawa Timur
  • Desa Wisata Widosari, Kulon Progo, Yogyakarta
  • Desa Wisata Carangsari, Badung, Bali
  • Desa Wisata Kenderan, Gianyar, Bali
  • Desa Wisata Batuputih Bawah, Bitung, Sulawesi Utara
  • Desa Wisata Kakaskasen Dua, Tomohon, Sulawesi Utara 
  • Desa Wisata Les, Buleleng, Bali
  • Desa Wisata Lembar Selatan, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat
  • Desa Wisata Tiworiwu, Ngada, Nusa Tenggara Timur
  • Desa Wisata Letvuan, Maluku Tenggara, Maluku

Di luar desa-desa tersebut, Kementerian Pariwisata mencatat setidaknya 6.065 desa wisata yang berpotensi dikembangkan lebih jauh. 

Dengan pendekatan koperasi, diharapkan sektor pariwisata dapat dikelola secara lebih sistematis dan memberikan dampak ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat setempat.

Baca juga:  Wamenkop Dorong Pemprov Sulsel Fokus Kembangkan Koperasi Produsen

“Kami bertekad agar desa wisata ini bisa berkembang sehingga ekonomi masyarakat juga bisa terus tumbuh. Kami bisa berkolaborasi agar koperasi bisa hadir di desa wisata ini,” kata Ni Luh. (IT/Beritakoperasi)