Jakarta, Beritakoperasi – Kementerian Koperasi menggandeng PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI guna mempercepat revitalisasi KUD serta mendorong transformasi Gapoktan menjadi badan usaha koperasi.

Wakil Menteri Koperasi, Ferry Juliantono menilai pentingnya kemitraan ini dalam mengoptimalkan fungsi KUD dan Gapoktan sebagai motor penggerak sektor pertanian.

Dengan lebih dari 60.000 KUD yang tersebar di berbagai wilayah, langkah ini diharapkan mampu memperkuat tata kelola koperasi sekaligus memperlancar distribusi pupuk bagi petani.

“Kami sangat mengapresiasi bantuan dari BNI karena itu akan sangat membantu secara bertahap Gapoktan menjadi koperasi,” kata Wamenkop Ferry dalam sambutannya pada acara Focus Group Discussion (FGD) bertajuk ‘Kolaborasi Kemenkop dan BNI Dalam Mewujudkan Ekonomi Yang Inklusif dan Berkelanjutan’ di Sentul, Kamis (6/2/2025).

Ferry menjelaskan pola tanam dan panen petani di Indonesia masih memproduksi cara tradisional. Oleh karena itu, ia mengatakan perlunya dukungan dari berbagai pihak agar ada perubahan.

Misalnya, dalam mengelola hasil panen padi, masih banyak petani yang mengeringkan gabah dengan sistem jemur dengan menggelar alas. Menurutnya, cara seperti itu tidak efektif dan cenderung memakan waktu lama.

Baca juga:  Perketat Pengawasan, Koperasi Perorangan Terancam Ditutup

Oleh karena itu, di KUD diperlukan adanya mesin pengering dryer yang dikelola oleh koperasi agar memaksimalkan proses dan kualitas hasil panen.

“KUD itu punya aset bukan hanya kantor saja tapi Gudang yang dilengkapi dryer namun tidak semua KUD memiliki, maka kolaborasi ini (antara Kemenkop dan BNI) bia diarahkan ke sana untuk penyediaan dryer-dryer di KUD. Jadi, kalau sarana dan prasarana pertanian seperti pupuk skema penyalurannya bisa diperbaiki itu akan menjami pupupk bersubsidi dapat sampai ke petani dan diharapkan produksinya akan meningkat,” kata Ferry.

Selain itu, transformasi Gapoktan menjadi koperasi membawa dampak positif lain seperti distribusi pupuk lebih tertata, harga bisa ditekan, dan akses bagi petani semakin mudah.

“Jadi kalau sarana dan prasarana pertanian seperti pupuk skema penyalurannya bisa diperbaiki itu akan menjamin pupuk bersubsidi dapat sampai ke petani dan diharapkan produksinya akan meningkat,” ucap Ferry.

Sementara itu, Wakil Direktur Utama Bank BNI, Putrama Wahju Setyawan, menyatakan komitmen untuk mendukung program prioritas pemerintah. Pihaknya mengaku mendukung penuh upaya Kemenkop untuk melakukan digitalisasi, rebranding koperasi hingga penguatan tata kelola koperasi.

Baca juga:  Koperasi TMI Tegal Dukung Kemajuan UMKM melalui Dana Bergulir

Dalam kemitraan ini, BNI menggunakan dana CSR (Corporate Social Responsibility). Dana ini akan membantu pemenuhan pembiayaan ke notaris sehingga mendapatkan akta badan usaha yang sah sebagai koperasi.

Dengan demikian, proses legalisasi dapat dipercepat dan akses permodalan bagi koperasi yang baru terbentuk dapat meningkat.

“Kami berkomitmen mendukung transformasi ini dalam bentuk CSR. Ini komitmen kami untuk mendukung transformasi yang dilakukan Kemenkop terhadap koperasi di seluruh Indonesia,” ucap Putrama.

“Koperasi sebagai wadah pengolahan usaha bersama menjadi instrument penting untuk perluasan usaha masyarakat dan kami di BNI siap mendukung dan menjadi mitra yang strategis,” tambahnya. (IT/Beritakoperasi)