Jakarta, Beritakoperasi – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) mempromosikan Rumah Produksi Bersama (RPB) sebagai strategi untuk meningkatkan akses pelaku UMKM terhadap inovasi dan teknologi dalam forum The 30th APEC Small And Medium Enterprises Ministerial Meeting (SMEMM30) dan The 58th APEC Small And Medium Enterprises Working Group (SMEWG58) di Pucallpa, Peru. 

Forum ini membahas kebijakan pembangunan berkelanjutan dan teknologi baru untuk mendukung UMKM. Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga KemenKopUKM, Riza Damanik, mengatakan forum ini melibatkan delegasi ekonomi APEC yang membidangi UMKM. dari berbagai negara APEC.

Dalam forum tersebut, Riza memperkenal RPB dan bagaimana inisiatif tersebu membantu UMKM tumbuh dan berkembang.

“Kami setuju bahwa untuk menghasilkan produk bernilai ekonomi tinggi, menjaga keberlanjutan lingkungan dan menciptakan lebih banyak lagi lapangan pekerjaan berkualitas, UMKM membutuhkan akses inovasi dan teknologi,” ujar Riza pada workshop Hari Pertama APEC dengan tema Building A Collaborative Ecosystem For Resilient Economies Through Msmes: Sustainable Development Policies And New Technologies di Pucallpa, Peru, Rabu (11/9/2024). 

Baca juga:  Penting! Cara Membedakan Madu Asli dan Palsu. Jangan Sampai Salah

Riza mengungkapkan bahwa RPB menghimpun pelaku Usaha Mikro dan Kecil yang menghasilkan komoditas unggulan lokal untuk mengakses teknologi yang dibutuhkan dalam menghasilkan produk olahan bernilai ekonomi tinggi,

Lebih jelas, RPB adalah inisiatif kolaboratif yang dikelola koperasi untuk membantu UMKM, khususnya Usaha Mikro dan Kecil. RPB dibangun untuk mendekatkan akses teknologi dan sumber daya yang dibutuhkan untuk meningkatkan nilai tambah produk lokal. 

RPB ini dikelola secara kolektif oleh koperasi yang anggotanya terdiri dari pelaku UMKM setempat. Koperasi berperan sebagai pengelola fasilitas produksi dan distribusi, serta bertanggung jawab untuk menyediakan teknologi dan sumber daya yang dibutuhkan oleh UMKM.

KemenKopUKM telah memulai pembangunan 12 RPB di berbagai daerah di Indonesia, seperti NTT (bambu), Bali (cokelat), Aceh (nilam), dan Garut (kulit). 

Ada beberapa delegasi KemenKopUKM yang turun hadir, seperti Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM sebagai Head of Delegation (HoD) untuk pertemuan SME Ministerial Meeting Arif Rahman Hakim, Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga sebagai HoD untuk SME Working Group Meeting Riza Damanik, didampingi oleh Kepala Biro Hukum dan Kerja Sama KemenKopUKM Henra Saragih.

Baca juga:  Komisi IV DPR RI Minta Reformasi Insentif Pajak UMKM dan Koperasi

Adapun beberapa panelis lain yang hadir dalam workshop, terdiri dari Alberto Dante Fossa Dari Technological Institute of Production Peru, Manuel Valdera Garcia Dari Ministry of Production Peru, dan Li Junkai dari Center for International and Regional Cooperation Center of Beijing Academy of Science and Technology of China. (IT/Beritakoperasi)