Jakarta, Beritakoperasi – Pada seminar nasional di Universitas Ahmad Dahlan, Menteri Koperasi dan UKM (KemenKop UKM) RI, Teten Masduki membahas beberapa topik penting.

Pertama, ia mengungkap tentang peranan krusial perempuan dalam sektor ekonomi. Teten menegaskan bahwa perempuan memiliki daya tahan dan inisiatif yang lebih besar dibandingkan pria.

Dengan sifat-sifat itu, perempuan bisa menjadi kunci sukses dalam proyek-proyek ekonomi sustainable (berkelanjutan). 

“Perempuan adalah pilar penting dalam ekonomi. Dengan ketangguhan dan inisiatif yang mereka miliki mereka mampu mendorong Indonesia menuju pembangunan yang lebih sustainable,” kata Teten.

Kedua, mengutip dari Muhammadiyah.or.id, Teten menyoroti pentingnya konsolidasi ekonomi melalui koperasi sebagai model yang efisien dalam meningkatkan skala ekonomi. 

Ia menjelaskan bahwa ada banyak model pemberdayaan UMKM melalui koperasi, dan koperasi dianggap lebih efisien dalam konsolidasi ekonomi untuk meningkatkan perekonomian negara. Melalui Memorandum of Understanding (MoU) ini, Teten berharap program-program tersebut dapat dijalankan dengan efektif dan menghasilkan hasil yang nyata.

Ketiga, Teten membahas tentang program khusus untuk mendorong kewirausahaan di kalangan anak muda. Program ini merupakan inisiatif KemenKop UKM yang didasari oleh adanya perubahan trend di kalangan generasi muda yang lebih memilih jalur kewirausahaan, dibandingkan dengan bekerja sebagai pegawai di sektor pemerintah atau swasta..

Baca juga:  Kemenkop UKM Usulkan Lembaga Penjamin Simpanan Khusus Koperasi untuk Jamin Likuiditas

Untuk memenuhi minat dan potensi ini, KemenKopUKM meluncurkan program kewirausahaan yang bertujuan untuk mendukung dan membimbing anak muda dalam memulai dan mengelola usaha mereka, dengan harapan dapat mengoptimalkan potensi mereka dalam dunia bisnis dan kontribusi mereka terhadap perekonomian nasional.

Ia mengajak perguruan tinggi di Indonesia, khususnya yang berada di bawah naungan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, untuk terus berkolaborasi dengan pemerintah dalam membimbing generasi muda.

“Perlu adanya kolaborasi antara kampus-kampus di Indonesia dengan pemerintah. Maka dari itu, bersama-sama kita perlu membuat desain khusus untuk menyiapkan program-program entrepreneur berbasis dengan riset untuk menunjang generasi muda yang ingin berfokus pada dunia entrepreneurship,” tutup Teten.

Pada kesempatan tersebut, juga dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PP ‘Aisyiyah dan Kemenkopukm, yang berfokus pada pengembangan digitalisasi dan peningkatan ekonomi melalui Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). (IT/Beritakoperasi)