Jakarta, Beritakoperasi – Rosy Wediawaty, Direktur Jasa Keuangan dan BUMN Kementerian PPN/Bappenas, mengungkapkan keyakinannya bahwa ekonomi dan keuangan syariah dapat meningkatkan produktivitas ekonomi Indonesia. 

Dalam seminar virtual di Jakarta, ia menyatakan bahwa sektor ini memiliki potensi besar untuk pertumbuhan baru yang perlu dimaksimalkan.

Menurutnya, ekspor produk halal Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan, dengan pertumbuhan sekitar 9,05 persen pada 2022 dibandingkan tahun sebelumnya. 

Sektor ini juga menunjukkan kontribusi yang fluktuatif terhadap PDB yaitu sekitar 25,44 persen. Meski pada tahun 2022 mengalami penurunan, sektor ini mengalami pemulihan pada 2023 dengan kontribusi PDB hampir 23 persen.

Rosy juga menyoroti potensi besar dalam pariwisata ramah muslim di Indonesia, yang dinyatakan unggul dalam Global Muslim Travel Index 2023, dan pertumbuhan positif dalam keuangan syariah, meskipun ada perlambatan.

Keunggulan Indonesia ditonjolkan dalam indikator layanan seperti restoran halal, taman bermain, bandara, hotel, situs dan objek wisata budaya, keterampilan komunikasi, pemasaran, dan kesadaran pemangku kepentingan. 

Dia juga membahas arah kebijakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, yang meliputi peningkatan posisi keuangan syariah global, peran dana sosial syariah untuk mengurangi kemiskinan, serta penguatan ekosistem industri syariah dan regulasi terkait.

Baca juga:  Profil Maman Abdurrahman, Menteri UMKM RI Kabinet Prabowo-Gibran yang Baru

Lebih detail, upaya untuk memperkuat ekonomi dan keuangan syariah dalam dimulai dengan mendukung pembangunan ekonomi nasional akan dilakukan dengan meningkatkan posisi Indonesia di kancah global dalam sektor keuangan syariah. 

Selain itu, peran dana sosial syariah akan diperbesar untuk membantu mengatasi kemiskinan dan mengurangi ketimpangan sosial ekonomi.

Selanjutnya, perhatian akan difokuskan pada pengembangan ekosistem industri syariah, yang meliputi sektor makanan dan minuman, fesyen muslim, kosmetik dan farmasi, pariwisata, serta ekonomi kreatif. Ini termasuk penguatan rantai nilai industri, pengembangan bahan baku halal, serta dukungan untuk kewirausahaan dan UMKM.

Akhirnya, langkah-langkah akan diambil untuk memperkuat regulasi lembaga ekonomi dan keuangan syariah serta membangun infrastruktur yang mendukung sektor ini. (IT/Beritakoperasi)