Jakarta, Beritakoperasi – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) bekerja sama dengan PT Trans Indonesia Superkoridor (TIS) untuk mengadakan kegiatan Pengembangan Kapasitas SDM Usaha Mikro dan Uji Sertifikasi Kompetensi Barista di Tegal, Jawa Tengah.
Kerja sama ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di sektor barista dengan program pelatihan berbasis kompetensi.
Asisten Deputi Pengembangan Kapasitas Usaha Mikro KemenkopUKM, Ari Anindya Hartika, mengungkapkan bahwa perekrutan peserta dilakukan melalui email-blast kepada 19.250 orang, wa-blast kepada 1.051 orang, dan Facebook Komunitas yang mencakup 1.084.727 member.
Perekrutan juga melalui jaringan cafe dari 100 cafe yang ada di Kota Tegal dan 43 cafe menyetujui program ini. Hasilnya ada sebanyak 307 pendaftar pelatihan barista.
Dari 307 pendaftar untuk pelatihan, 30 orang terpilih, sementara 124 peserta mendaftar untuk kompetisi barista.
Aria menambahkan, kegiatan ini berguna untuk memberikan bantuan, bimbingan, dan dukungan dari mentor atau pendamping yang lebih berpengalaman. Manfaatnya adalah dapat memajukan dan mengembangkan keterampilan dan usaha barista.
Pelatihan melibatkan materi keahlian barista, praktik langsung di Wico Coffee Tegal, dan uji sertifikasi kompetensi di akhir program.
“Di akhir pendampingan, akan dilakukan uji sertifikasi kompetensi untuk menentukan peserta sudah kompeten atau belum,” ujar Ari.
Ari menjelaskan bahwa kompetensi barista sangat penting dalam industri kopi yang berkembang pesat, dan sertifikasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan serta daya jual kopi.
Kegiatan ini juga dilakukan di beberapa kota lain, termasuk Indramayu, Tangerang, dan Bekasi, dengan tujuan memperluas pengembangan SDM di sektor barista.
“Industri ini menjadi salah satu peluang usaha yang dapat dikatakan prospeknya semakin hari semakin bagus,” ujar Ari.
Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kota Tegal, Muhammad Rudy Herstyawan, mendukung kegiatan pelatihan ini. “Merupakan kebanggaan tersendiri bahwa Kota Tegal menjadi tempat pelaksanaan pelatihan Scaling Up. Baik itu pelatihan yang meningkatkan soft skill manajerial ataupun meningkatkan soft skill vokasi. Termasuk pelatihan barista,” kata Rudy
Menurutnya, pelatihan ini dapat meningkatkan kesejahteraan peserta dan menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Tegal.
Rudy menekankan bahwa menjadi barista bukan hanya tentang membuat kopi, tetapi juga tentang keahlian dalam penyajian dan pelayanan. Pelatihan ini bertujuan untuk mengasah keterampilan barista agar lebih profesional dan berdaya saing di pasar.
“Saya berharap, melalui pelatihan ini para peserta dapat menumbuhkan semangat jiwa wirausaha yang mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat,” kata Rudy. (IT/Beritakoperasi)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.