Jakarta, Beritakoperasi – Pameran Koperasi dan Hari Nasional Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Harnas UMKM) Kabupaten Lebak, Banten, diselenggarakan pada 22-28 Agustus 2024.

Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak, Imam Suangsa, mengatakan, pameran ini menampilkan berbagai produk unggulan daerah yang dikembangkan masyarakat, termasuk perajin Baduy.

Dalam pameran ini, ada berbagai produk kerajinan yang dijual, seperti kain tenun, selendang, pakaian batik khas Baduy, pakaian kampret, tas koja, golok, serta aneka cinderamata samping.

Produk kerajinan tersebut memiliki nilai seni tradisional karena bahan baku produk tersebut terbuat dari alam. 

“Semua produk-produk Badui itu diproduksi secara alami dan tradisional tanpa menggunakan bahan baku kimia,” kata Jamal (45) seorang perajin Badui saat ditemui di gerai pameran di alun-alun Rangkasbitung, Lebak, Kamis.

Harga produk-produk tersebut di bandrol dengan harga Rp65.000 hingga Rp350.000/ potong untuk kain tenun, Rp250.000 untuk selendang, Rp45.000 untuk tas koja , Rp15.000 kopiah, Rp300.000,- untuk golok, dan harga Rp15.000 sampai Rp25.000 untuk pernak-pernik.

Baca juga:  Strategi Calon Gubernur Sumatera Barat untuk Menguatkan Peran Koperasi di Ranah Minang

Selain produk-produk kerajinan, ada juga produk makanan dan minuman seperti produk minuman jahe gula aren yang dijual dengan harga Rp30.000 per botol dan madu dengan harga Rp40.000 per botol.

Adapun produk lain seperti gula aren, kopi, emping melinjo, keripik pisang, singkong, dan ubi-ubian.

Dalam pihak ini, penyelenggara memberikan 50 UMKM gerai pameran dengan omzet sekitar Rp2 miliar dan ditargetkan mendapatkan 100 ribu pengunjung.

Menurut Jamal, selama dua tahun terakhir, omzet penjualan produk Baduy sekitar Rp15 juta per bulan. Diharapkan dengan adanya pameran ini dapat meningkatkan omzet hingga Rp30 juta. (IT/Beritakoperasi)