Jakarta, Beritakoperasi – Koperasi merupakan lembaga yang bergerak dibidang keuangan yang didirikan oleh anggota-anggotanya untuk kesejahteraan bersama. Melalui sistem kepemilikan bersama dan pengambilan keputusan secara demokratis, koperasi memfasilitasi anggotanya untuk mencapai tujuan ekonomi yang lebih baik.

Dalam beberapa tahun terakhir, koperasi di Indonesia menunjukan perannya dalam mensejahterakan anggotanya. Selain itu, koperasi juga menunjukan kontribusi terhadap perkembangan ekonomi di Indonesia.

Menurut data dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, kontribusi koperasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional mengalami peningkatan signifikan, dengan kontribusi mencapai 6% pada tahun 2023. Angka ini menunjukkan betapa pentingnya peran koperasi dalam perekonomian nasional.

Ikhwan Primanda, Wakil Ketua Komite Tetap Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) KADIN Indonesia, meyakini koperasi bisa jadi penggerak ekonomi nasional di masa depan. 

Ikhwan, mengatakan bahwa bahwa momen perpindahan masyarakat ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan menjadi peluang besar bagi koperasi, khususnya dengan target menyusur pada ASN. 

Ikhwan mengatakan bahwa dalam 30 tahun ke depan, mayoritas warga IKN Nusantara adalah ASN.

Baca juga:  Perhumas Muda Jakarta Raya Gelar Reconnect PR 2024: Generasi Z untuk Masa Depan Hijau Berkelanjutan

Itu menjadi peluang besar bagi koperasi untuk mengembangkan bisnis, khususnya pada sektor perumahan. Hal ini karena konsep hunian smart-vertical-living yang diusung saat ini terbilang sangat mahal untuk kemampuan ekonomi ASN dan juga pemerintah.

Menurut Primanda, melibatkan koperasi dalam pembangunan perumahan IKN dapat mempercepat proses pemindahan pusat pemerintahan. Yang perlu dilakukan adalah, pertama, memindahkan ASN ke hunian modular yang dapat dibangun dengan cepat.

Selanjutnya, ASN bisa membeli kavling hak milik dan membangun rumah sendiri melalui koperasi pilihan mereka. 

Sedangkan pemerintah hanya perlu memfasilitasi pembangunan infrastruktur dasar dengan anggaran sekitar Rp 2,4 triliun untuk 10.000 kavling, sehingga anggaran Rp 16 triliun per tahun dapat mempercepat perpindahan ASN dalam 12 tahun.

Primanda juga menekankan bahwa untuk memastikan pembangunan IKN sesuai dengan semangat Pancasila, koperasi ASN Nusantara harus menjadi bagian dari strategi pembangunan. Dengan melibatkan koperasi, tidak hanya ASN, tetapi juga warga non-ASN yang berkomitmen bisa ikut serta dalam pembangunan IKN.

“Jadi solusinya, pembangunan IKN harus dilandasi semangat Pancasila. Perwujudan semangat Pancasila tersebut adalah Koperasi ASN Nusantara,” kata Ikhwan, pada keterangannya Jumat (16/8/2024).

Baca juga:  Ecky Awal Mucharam, Fraksi PKS  : Pembinaan Dan Pengawasan Koperasi Tetap Di KemenkopUKM Selama Koperasi Tidak Mengumpulkan Dana Pihak Ketiga (DPK) Dari Publik

Untuk mendukung sinergi ini, pemerintah diharapkan memberikan fasilitas serupa kepada koperasi seperti yang diberikan kepada investor besar agar koperasi dapat berkembang bersama sektor swasta. 

“Agar koperasi terus tumbuh, setiap kali pemerintah menerbitkan izin usaha kepada investor besar, pemerintah juga harus memberikan konsesi atau izin serupa dan fasilitas permodalan kepada koperasi. Model pembangunan koperasi berdampingan dengan korporasi swasta ini akan menjadikan perekonomian IKN tumbuh merdeka,” imbuhnya.

Dalam rencananya, koperasi ASN akan diberikan lahan perumahan seluas 3-4 ha, dan dapat membayar Rp 15-30 juta per ha. Biaya pembangunan rumah bisa ditanggung melalui KPR, dengan ASN membayar cicilan dari gaji mereka. 

Dengan adanya komitmen dan sinergi ini, diharapkan koperasi dapat memajukan ekonomi nasional, bagi masyarakat maupun bagi UMKM. (IT/Beritakoperasi)