Jakarta, Beritakoperasi – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) telah menyelenggarakan pelatihan vokasional yang berfokus pada pengembangan produk dan pemasaran digital UMK Keluarga Prasejahtera atau Mustahik.

Inisiatif ini merupakan bagian dari pelaksanaan Inpres Nomor 4 Tahun 2022 mengenai Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.

“Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing UMK dalam hal produksi dan pemasaran produk, dengan tujuan akhir meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan,” ujar Plt Deputi Bidang UKM KemenKopUKM Temmy Setya Permana di Bogor, pada Rabu (31/7).

Temmy berharap bahwa pelatihan vokasional ini dapat menjadi pendorong bagi UMK Keluarga Prasejahtera untuk naik kelas dan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Kolaborasi ini sejalan dengan prioritas pemerintah dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui peningkatan kapasitas dan akses pasar. Selain itu, kolaborasi ini juga menunjukan komitmen nyata KemenKopUKM dan Baznas dalam memberdayakan UMK Keluarga Prasejahtera atau Mustahik.

“Dengan peningkatan keterampilan dalam produksi dan akses pasar yang lebih luas, UMK diharapkan bisa menjadi penggerak ekonomi yang kuat dan memberikan kontribusi signifikan dalam mengatasi kemiskinan ekstrem di Indonesia,” tegas Temmy.

Baca juga:  Presiden Jokowi Panggil Menkumham Supratman ke Istana, Bahas UU Koperasi-Masalah Imigrasi

Pelatihan vokasional ini diadakan di Bogor, namun rencana akan digelar di empat lokasi lainnya, yaitu Malang, Kulonprogo, Maros dan Banjarmasin.

Materi yang akan disampaikan pada pelatihan vokasional ini mencakup Motivasi Wirausaha, Kisah Sukses Wirausaha Lokal, serta Pengembangan Produk dan Pemasaran Digital, yang akan disampaikan oleh instruktur dari Kampus UKM.

Deputi 2 Baznas, Muhammad Ibadurahman mengatakan bahwa pelatihan yang diikuti seluruh pendamping Baznas di seluruh Indonesia ini diharapkan mendampingi mustahik agar bisa keluar dari zona kemiskinan.

Selain itu juga mengharapkan transformasi dari mustahik menjadi muzaki, dari tangan di bawah menjadi tangan di atas.

“Dengan demikian, peran pendamping Baznas ini sangat penting dalam pelaksanaan Inpres percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem dan tercapainya tujuan kegiatan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mustahik,” kata Ibadurahman.

Disisi lain, Asdep Pengembangan SDM UKM KemenKopUKM, Renaldi, mengajak pendamping Baznas dan UMK Keluarga Prasejahtera untuk senantiasa meningkatkan kompetensi dan kapasitas dengan mengikuti pelatihan di Kampus UKM dengan link, https://edu.kemenkopukm.go.id/kampusUKM.

Pelatihan ini akan menyediakan beragam pelatihan kompetensi SDM berstandar SKKNI, termasuk pelatihan produksi pangan olahan, keamanan pangan, penyelia halal, pengelola toko ritel, digital marketing, dan pelaksana ekspor.  

Baca juga:  Smesco Indonesia: Pameran Kriyanusa 2024 Hadirkan Sentuhan Modern pada Warisan Budaya

Selain itu, pelatihan keterampilan teknis dalam produksi olahan hasil pertanian, peternakan, dan perikanan juga disediakan dengan kunjungan ke tempat produksi atau pabrik yang memenuhi standar.

“KemenKopUKM dan Baznas optimis bahwa pelatihan ini akan memberikan dampak positif bagi penguatan ekonomi UMK Keluarga Prasejahtera atau Mustahik. Kolaborasi ini diharapkan menjadi contoh inspiratif dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrem di Indonesia,” tutup Renaldi. (IT/Beritakoperasi)