Jakarta, Beritakoperasi – Pada Jumat (26/7), Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia menyelenggarakan acara Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Potensi Penguatan Food Bank Melalui Koperasi di Indonesia”.

Acara yang berlangsung pada di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat ini melibatkan perwakilan dari berbagai organisasi, termasuk Perkumpulan Indonesia Micro Finance Expert Association (IMFEA), ADEKMI, Induk Koperasi, Kadin Indonesia, serta pengurus koperasi dan kementerian kelembagaan lintas sektoral.

Dalam FGD ini, Prof Dr. Ahmad Subagyo, Wakil Rektor III dari Ikopin University dan Ketua Umum IMFEA serta ADEKMI, menyampaikan pandangannya mengenai peran penting koperasi dalam pengelolaan food bank.

Menurut Prof. Subagyo, koperasi memiliki potensi besar untuk meningkatkan efisiensi distribusi pangan dan mendukung ketahanan pangan nasional di Indonesia.

Dia menekankan bahwa kolaborasi antara pemerintah, koperasi, dan masyarakat sangat diperlukan untuk mengoptimalkan fungsi food bank, sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan sosial.

Konsep Food Bank Menurut Prof. Dr. Ahmad Subagyo

Konsep food bank menurut Prof. Subagyo pertama menekankan pada Koperasi sebagai Pengelola Utama, artinya Koperasi dianggap sebagai lembaga ekonomi berbasis komunitas yang memiliki kekuatan dalam mengorganisisr anggotanya serta masyarakat untuk pengelolaan food bank secara efektif.

Baca juga:  Prabowo Panggil Calon Menteri, Kader PDIP Tak Terlihat

Kedua, tujuan utama dari Food bank Bank adalah untuk menjembatani kesenjangan antara kebutuhan pangan dan surplus makanan dengan cara mendistribusikan makanan berlebih kepada individu yang membutuhkan.

Ketiga, mengatasi Kerawanan Pangan. Food bank koperasi memiliki potensi untuk mengatasi kerawanan pangan di Indonesia, mengingat ada sekitar 22 juta orang yang masih menghadapi kerawanan pangan dan 13 juta ton makanan terbuang setiap tahunnya.

Selanjutnya menurut Ahmad Subagyo, Kolaborasi yang diperlukan merupakan sinergi antara pemerintah, koperasi, dan masyarakat adalah kunci untuk mengoptimalkan fungsi food bank, sehingga sistem ini dapat berjalan dengan efisien.

Kelima, menurut Prof Subagyo adalah meningkatkan Efisiensi Distribusi Pangan. Pengelolaan food bank melalui koperasi diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dalam distribusi pangan dan turut mendukung ketahanan pangan nasional.

Prof. Subagyo menggarisbawahi bahwa food bank dapat memberikan dampak positif bagi komunitas lokal dengan menyelesaikan masalah kerawanan pangan melalui redistribusi makanan berlebih.

Dia menekankan bahwa kerjasama antara berbagai pihak sangat penting untuk memaksimalkan manfaat dari food bank.

Baca juga:  Teten Masduki: 95 Persen UMKM Indonesia Fokus Bertahan, Bukan Berkompetisi

Acara FGD ini menjadi platform penting untuk mendiskusikan dan merumuskan langkah-langkah strategis dalam memanfaatkan potensi koperasi dalam pengelolaan food bank.

Prof. Subagyo mengharapkan sinergi antara berbagai pihak agar food bank dapat beroperasi secara optimal dan menjadi solusi efektif dalam mengatasi masalah pangan di Indonesia. (IT/Beritakoperasi)