Jakarta, Beritakoperasi – Acara Islamic Creative Economy Founders Fund (ICEFF) 2024 yang berlangsung pada 23-25 Juli 2024 mendapat dukungan dari Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Benny Bachtiar. Acara ini berlangsung di Politeknik Pariwisata NHI Bandung.

ICEEF merupakan inisiatif pemerintah untuk mendukung pelaku ekonomi kreatif, terutama yang berbasis syariah, dalam mengembangkan bisnis dan jaringan mereka. Diharapkan, kegiatan ini dapat berkontribusi pada pemulihan ekonomi nasional melalui pengembangan bisnis kreatif berbasis syariah.

Acara ini turut melibatkan 50 pelaku ekonomi kreatif dari subsektor kuliner, kriya, dan fesyen, yang mengikuti sesi mentoring dan presentasi ide bisnis yang akan dievaluasi bersama. 

“Program seperti ini menjadi angin segar bagi para pelaku usaha ekonomi kreatif supaya lebih berkembang. Melalui program ICEFF ini kita dapat menciptakan sinergi yang kuat antara pemerintah, komunitas, dan dunia usaha. Mari kita manfaatkan kesempatan ini untuk mendorong berkembangnya ekonomi kreatif di Jawa Barat dan Indonesia,” Kata Benny (23/7).

Kasdisparbud Jabar ini mengungkap bahwa saat ini para pelaku ekonomi kreatif saat ini terdesak dengan masalah pengetahuan dalam permodalan. Dengan ada program ICEFF ini diharapkan dapat menciptakan solusi yang menguntungkan para pelaku usaha di Jawa Barat.

Baca juga:  Bappeda Mimika Inisiasi Penelitian untuk Pemberdayaan UMKM dan Koperasi

Benny menambahkan bahwa program ini dapat dijadikan penguat jaringan antara pelaku ekonomi kreatif dan pemodal syariah yang akan membangun ekosistem yang berkelanjutan dan memperluas pasar di tingkat internasional.

Turut hadir juga Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf RI, Anggara Hayun Anujuprana, menjelaskan bahwa ICEFF 2024 adalah hasil kolaborasi antara Kemenparekraf, Bank Syariah Indonesia, Yukbisnis, dan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).

“ICEFF 2024 merupakan program yang bertujuan untuk membangun ekosistem keuangan syariah dengan menjebatani pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya industri halal untuk mendapatkan dukungan pendanaan dari lembaga keuangan syariah dalam mengembangkan bisnis,” kata Anggara. (IT/Beritakoperasi)