Jakarta, Beritakoperasi- Prof. Dr. Ahmad Subagyo (Jumat, 207) menjadi narasumber seminar nasional bertema “Koperasi Multi Pihak sebagai Game Changer” yang diselenggarakan di Hotel Holiday Suite Inn Jakarta.
Prof. Subagyo, ahli koperasi dan manajemen menyampaikan paparan komprehensif mengenai konsep dan potensi koperasi multi-pihak dalam konteks perkembangan koperasi di Indonesia.
Profesor yang kini menjadi Warek 3 Ikopin ini menguraikan definisi dan karakteristik utama koperasi multi-pihak. Bagyo menjelaskan bahwa model ini merupakan bentuk organisasi koperatif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam struktur kepemilikan dan pengelolaannya, termasuk pekerja, konsumen, pemasok, dan komunitas lokal. Tujuan utama dari model ini adalah untuk menyeimbangkan kepentingan berbagai pihak dan menciptakan manfaat bersama.
“Weaver Street Market di Amerika Serikat, yang merupakan koperasi hibrida yang dimiliki oleh pekerja dan konsumen, serta Fifth Season Cooperative yang menghubungkan petani kecil dan menengah dengan pembeli melalui struktur keanggotaan yang mencakup seluruh rantai pasokan. Contoh-contoh ini digunakan untuk menggambarkan bagaimana model koperasi multi-pihak dapat diterapkan dalam berbagai konteks dan sektor ekonomi”ujar Bagyo.
Lebih lanjut, ia tegaskan potensi koperasi multi-pihak sebagai “game changer” dalam pertumbuhan koperasi di Indonesia. Beliau menekankan bahwa model ini dapat menjadi solusi untuk meningkatkan daya saing dan keberlanjutan koperasi di era digital. Dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, koperasi multi-pihak dapat menciptakan sinergi yang lebih kuat dan memanfaatkan keahlian serta sumber daya dari berbagai pihak.
Ia juga menyinggung upaya pemerintah, khususnya Kementerian Koperasi dan UKM, dalam mendorong pengembangan koperasi multi-pihak di Indonesia. Beliau merujuk pada inisiatif Menteri Teten Masduki yang terus mendorong korporatisasi koperasi melalui skema Koperasi Multi Pihak (KMP) untuk memperkuat ekosistem koperasi nasional.
Profesor yang lahir di kota Batik Pekalongan ini menekankan pentingnya inovasi dan adaptasi terhadap perkembangan teknologi digital dalam pengembangan koperasi multi-pihak. Beliau menyarankan bahwa koperasi perlu memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi operasional, memperluas jangkauan pasar, dan meningkatkan partisipasi anggota.
“Koperasi multi-pihak memiliki potensi besar untuk menjadi katalis perubahan dalam ekosistem koperasi di Indonesia. Beliau mengajak para peserta seminar untuk mempertimbangkan adopsi model ini sebagai strategi untuk merevitalisasi dan mentransformasi koperasi di era digital, sekaligus memperkuat peran koperasi dalam pembangunan ekonomi nasional” paparnya lagi.
Sularto Aras Hamka, Ketua Umum Asosiasi Manajer Koperasi Indonesia di tempat terpisah membernarkan paparan Prof. Dr. Ahmad Subagyo dalam seminar, ia setuju pengembangan koperasi di Indonesia, khususnya melalui model koperasi multi-pihak yang dipandang sebagai game changer potensial dalam pertumbuhan dan keberlanjutan sektor koperasi di masa depan.
“Koperasi multi-pihak menjadi jawaban atas kemandegan model koperasi kita saat ini, tentu ini juga dengan berbagai syarat, pegiat koperasi harus mampu memanfaatkan momentum bisnis pada setiap ruang bisnis, dan satu hal lagi governance manajemen pengelolaan koperasi harus sama dengan model perusahaan yang menjamin profesionalisme manajemen. Jadi mau tidak mau koperasi harus dikelola secara good cooperative governance” pungkas Sularto. (STO/Beritakoperasi)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.