Wonosobo, Beritakoperasi – Forum Komunikasi Koperasi Indonesia (Forkopi) kembali menggelar konsolidasi antar pelaku koperasi Indonesia. Kali ini konsolidasi dilaksanakan di Tambi Resort Wonosobo. Bertindak sebagai tuan rumah, BMT Tamzis Wonosobo atau KSPPS TAMZIS Bina Utama .

Sekilas tentang Tamzis, KSPPS TAMZIS Bina Utama dibentuk oleh sekelompok anak muda terdidik pada tahun 1992 di kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo – Jawa Tengah.

 

Berbekal idealisme dan tekad yang kuat,  modal kecil, pengalaman yang minim serta besarnya tantangan yang dihadapi tidak menyurutkan anak-anak muda ini berjuang memperbaiki ekonomi umat dan mewujudkan kemakmuran bangsa Indonesia.

Dari Kiri ke Kanan (Romy (Kospin Jasa), Mursida Rambe (BMT Beringharjo), Taat Suharto (Tamzis), Andy A Djunaid (Kospin Jasa, Ketua Umum Forkopi), Ahmad Mukhsin (BMT Madura)

Pada tanggal 14 November 1994, TAMZIS mendapat status badan hukum dengan nomor 12277/B.H/VI/XI/1994 dari Departemen Koperasi. Sejak didirikannya, koperasi Tamzis pernah mengalami perubahan jenis koperasinya.

 

Sebelumnya KSPS (Koperasi Simpan Pinjam Syariah). Kemudian terbit Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI Nomor 91/Kep/M.KUKM/IX/2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS).

 

Seiring diterbitkannya Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 16 /Per/M.KUKM/IX/2015 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah oleh Koperasi. Peraturan Menteri ini merubah status KJKS kepada KSPPS (Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah).

Baca juga:  Mie Ayam Mbah Uti: Melestarikan Resep Keluarga dan Menambahkan Sentuhan Modern

 

KJKS Tamzis berubah menjadi KSPPS Tamzis. Seluruh perubahan jenis koperasi ini merupakan upaya Tamzis mentaati regulasi yang dikeluarkan pemerintah di bidang perkoperasian.

Dari kiri ke kanan (Jianto, Agus Sudirman, Agus Wahyudi)
Dari kiri ke kanan (Jianto, Agus Sudirman, Agus Wahyudi)

Saat ini TAMZIS dipercaya untuk menjadi koperasi nasional dan dapat berkiprah di seluruh wilayah Republik Indonesia. Tamzis telah berhasil melewati berbagai hambatan dan tantangan di seperempat abad pertama dan tetap bersiaga mennyongsong masa depan dengan selalu melakukan inovasi produk, tata kelola berbasis kemajuan teknologi informasi.

 

Kembali pada acara konsolidasi Forkopi, masyarakat koperasi Indonesia menunggu kiprah Forkopi dalam memperjuangkan idealisme koperasi di Indonesia menjadi koperasi yang maju. Patut kita tunggu apa yang akan dihasilkan pada acara konsolidasi kali ini. Redaksi akan menampilkan hasil konsolidasi Forkopi dalam segmen laporan khusus Forkopi. (SAH/Beritakoperasi)