Beritakoperasi, Jakarta– Sering masyarakat kita bicara tentang koperasi namun belum dari mereka yang benar-benar paham tentang koperasi koperasi yang sebenarnya. Masyarakat kita hanya tahu jika koperasi itu tempat meminjam uang saja. Bahwa koperasi tempat meminjam uang memang benar adanya, namun yang tidak kalah penting koperasi adalah tempat untuk menyimpan uang dan memenuhi segala kebutuhan kita. Koperasi menjadi tidak begitu beraroma baik karena banyak orang yang membuat koperasi tetapi modalnya dari perorangan dan keuntungan terbesarnya dinikmati oleh orang tersebut. Karena badan hukumnya koperasi masyarakat kita menyebutnya koperasi padahal seperti ini bukanlah koperasi yang benar.

 

Kita harus hati-hati menjadi  bagian dari koperasi yang seperti ini. Jangan sampai masyarakat kita terjerumus meminjam koperasi yang seperti ini. Akibatnya tentu akan fatal. Peminjam pada koperasi yang benar haruslah anggota. Anggota yang meminjam hendaknya telah memiliki simpanan di koperasi karena dia adalah anggota koperasi yang pada saat masuk menjadi anggota yang telah menyimpan pada simpanan pokok dan simpanan wajib koperasi. Hari ini redaksi bertemu dengan R. Ocko Sunarko Prawirodiredjo, S.H., M.H., seorang Advokad yang juga merupakan tokoh muda di Pakari (Paguyuban Keluarga Wonogiri). Sejak pertemuannya dengan Sularto yang merupakan Ketua Asosiasi Manajer Koperasi Indonesia (AMKI) yang juga merupakan sosok kelahiran Wonogiri tercetuslah pemikiran untuk membangun koperasi yang benar-benar dan memberikan kesejahteraan bagi anggota.

Redaksi : “Bagaimana Anda tertarik untuk menjadi bagian dari Koperasi AWJ ini?”

Ocko: “Saya tertarik untuk menjadi bagian dari Koperasi AWJ karena saya melihat bahwa koperasi AWJ ini adalah  koperasi yang benar-benar koperasi dan berusaha untuk memakmurkan anggotanya. Jadi kita sangat serius untuk membina anggota kita agar anggota kita semakin makmur. Contohnya begini ada anggota yang punya warung, maka kita bisa memberikan suntikan permodalan kepadanya tanpa jaminan dan kita membantu proses pemasarannya seoptimal mungkin. Kita memberikan kesadaran bahwa koperasi ini adalah miliknya sendiri, sehingga dia juga bertanggung jawab atas kemajuan koperasi ini, jadi misalnya dia diberikan pinjaman atau pembiayaan dia akan punya tanggung jawab untuk membayarnya secara rutin”

Baca juga:  Dukung Pemenuhan Komitmen Perizinan Koperasi, Diskop UKM Jatim Gelar Kegiatan Uji Kompetensi Koperasi

 

Redaksi : “Bagaimana cara bergabung dengan Koperasi AWJ”

Ocko : “Cara bergabung denan Koperasi AWJ ini sangat mudah, anda hanya membayar simpanan pokok senilai Rp 25.000,-, administrasi Rp 10.000,- dan Simpanan wajib perdana Rp 15.000,-. Jadi anda menjadi anggota Koperasi AWJ ini  hanya dengan Rp 50.000,- saja. Lalu anda dapat menyimpan pada produk simpanan di koperasi. Saat ini produk simpanan yang kita buka adalah simpanan harapan, simpanan kurban dan simpanan umroh serta simpanan berjangka”. Pada saat Anda masuk Koperasi AWJ  anda juga akan diberikan pilihan sukarela untuk berdonasi atau berinfak mulai dari Rp 1.000,- sampai dengan tak berbatas yang akan digunakan untuk kegiatan sosial koperasi. Pokoknya mudah sekali gabung dengan kita”

 

Redaksi : “Bisa dijelaskan apa saja pengertian simpanan harapan, simpanan kurban, simpanan umroh dan simpanan berjangka itu?”

Ocko :”Simpanan harapan ini adalah simpanan yang dibukan dengan minimal Rp 50.000,- dan dapat diambil sewaktu-waktu atau melalui Arbangin Mobile dapat ditransaksikan untuk membeli PPOB misalnya untuk membeli token PLN, pulsa  dan lain-lain. Lalu simpanan umroh dan kurban adalah simpanan yang bisa dibuka juga dengan Rp 50.000,-. Simpanan Kurban dan umroh ini akan dipakai dan diambil saat anggota penyimpan berkurban atau berumroh. Dari semua simpanan ini kita menerapkan sistem bagi hasil yang insyallah jika disetarakan dengan bagi hasil perbankan kita berikan setara 10% per tahun. Lalu untuk simpanan berjangka adalah simpanan yang disimpan oleh anggota yang waktunya minimal 6 bulan. Rata – rata kita buat pertahun. Insyallah untuk simpanan berjangka ini kita berbagi hasil dengan anggota dan rata-rata koperasi akan memberikan bagi hasil margin setara 12% jika dikomparasi dengan perbankan”

 

Redaksi :”Bagaimana langkah Koperasi AWJ dalam menghimpun permodalan?”

Ocko :”Sesuai dengan UU Koperasi No 25 Tahun 1992, permodalan koperasi kita gali dari internal dan eksternal.  Modal sendiri dan modal pinjaman. Untuk dari modal sendiri tentu kita optimalkan simpanan pokok dan wajib. Untuk lebih meningkatkan partisipasi anggota dalam mengembangkan koperasi ini maka kita keluarkan apa yang kita sebut simpanan wajib khusus. Simpanan wajib khusus ini adalah anggota peduli. Jadi anggota ini akan mendapatkan bagi hasil setara dengan 15%. Mengapa ini bisa kita lakukan? Kita bisa melakukan ini karena kita bekerja sangat efisien. Kami membangun platform teknologi yang mampu menghemat sumber daya manusia. Fungsi simpanan khsusus ini adalah fungsi berbagi. Bagi anggota yang menjadi anggota peduli dengan menyimpan di simpanan khsusus berarti dia telah menolong anggota lain yang membutuhkan pinjaman dan pembiayaan. Kami berasal dari alumni berbagai perguruan tinggi di Purwokerto  terutama mahasiswa dan alumni Unsoed. Kami terus mengajak seluruh mahasiswa dan alumni untuk ikut membangun koperasi yang benar-benar koperasi”. Kami akan terus bergerak memberikan pemahaman terhadap masyarakat tentang berkoperasi yang benar”

Baca juga:  Menjelang Akhir Jabatan, Teten Harap Inovasi Terhadap Koperasi dan UMKM Terus Berlanjut

 

Redaksi :”Anda tadi menyebut koperasi yang benar-benar koperasi, apa itu maknanya?”

Ocko :”Koperasi yang benar-benar koperasi adalah koperasi yang menempatkan anggota sebagai pemilik, pengguna dan pengendali koperasi. Anggota haruslah sejahtera. Dalam bahasa kami sejahtera ini kami maknai dengan istilah makmur bersama. Jadi menjadi anggota koperasi itu terjadi saling tolong menolong. Yang punya uang menyimpan di koperasi dan mendapatkan bagi hasil yang jelas. Anggota yang membutuhkan pinjaman atau pembiayaan mendapatkan benefit mendapatkan uang dengan cepat dan tanpa ribet. Jadi berkoperasi itu bukan hanya saat mau pinjam uang saja. Di Koperasi AWJ segala kebutuhan hidup ada di sini, mau beramal bisa berinfak. Mau menyimpan uang ada di sini, mau berkurban bisa simpan uang di sini , mau berumroh bisa rencanakan dan simpan di sini. Dan bagi yang punya uang jangan semua ditaruh di bank, kita di koperasi yang modern seperti ini uang di koperasi lebih bermanfaat karena apa? Karena uang yang disimpan oleh anggota hanya akan dipinjamkan ke anggota”.

 

Redaksi :”Koperasi AWJ menjamin makmur bersama, bagaimana jika ada anggota yang kesulitan membayar angsuran?”

Baca juga:  Kopsyah Arasy Wukir Jaladri, Sefi : Kembangkan Usaha Anggota Pada Produk Lokal Unggulan Kerajinan Bambu Kemutug Kidul Baturadden

Ocko:”Kita akan cari tau kesulitannya apa? Kalo kesulitan karena memang bisnisnya sedang kurang baik maka kita akan berikan waktu tambahan atau kita schedule lagi. Kami ini menerapkan keadilan bagi anggota. Anggota haruslag makmur bersama. Anggota yang kesulitan mengangsur mereka bisa menabung dulu sesuai dengan uang yang tersedia. Skema bagi yang kena musibah juga bisa kita hapuskan utangnya. Mengapa ini bisa kita lakukan, karena kita sepakat menerapkan menjadikan 1% dari jumlah pembiayaan sebagai dana insurance dan dana kebaikan. Oia kita juga tidak menerapkan denda. Denda itu bertentangan dengan prinsip yang kita bangun untuk membangun keadilan. Orang lagi sulit kok didenda. Jadi yang kita perkuat sistem berkoperasinya”

 

Redaksi :”Kalo tidak ada denda nanti anggota yang pinjam mungkin saja tidak bertanggung jawab dong?”

Ocko : “ Pernyataan ini kurang tepat. Inilah beda koperasi dengan yang lain. Koperasi ini milik anggota, jadi pada saat mau masuk menjadi anggota, anggota harus paham betul bahwa mereka bertanggung jawab terhadap pengembangan koperasi ini. Jadi intinya pendidikan anggota koperasi. Untuk masuk menjadi anggota koperasi ini mereka harus tau hak dan kewajiabannya”. Kata kuncinya adalah pendidikan anggota koperasi, kita lebih menekankan pembelajaran spiritual yang membangun tanggung jawab. Itulah koperasi sebenarnya”.

 

Redaksi : “Bagaimana agar para milenial dan orang Wonogiri tertarik untuk bergabung menjadi anggota Koperasi AWJ?”

Ocko : “ Kami saat ini terus meningkatkan layanan dengan membangun platform teknologi yang kita sebut Arbangin Mobile, jadi seperti perbankan yang punya mobile banking. Kami juga terus membangun manfaat dari berkoperasi. Kami terus sosialisasikan bagaimana caranya makmur bersama di koperasi ini. Koperasi adalah sarana tolong-menolong yang efektif. Kami ajak semua elemen untuk bergabung menjadi anggota Koperasi AWJ. Kita saat ini membangun koperasi digital yang sangat  mudah untuk diikuti dan digunakan sebagai sarana bertransaksi. Silakan kontak 0812-3605-4513 untuk lebih tau tentang koperasi kita”. (Diah/Beritakoperasi)